Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Makna Kekalahan Akane Yamaguchi dari Bilqis Prasista dan Gregoria Mariska

29 Juni 2022   05:22 Diperbarui: 29 Juni 2022   05:49 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna kekalahan Akane Yamaguchi dari Bilqis dan Gregoria Mariska - dok PBSI

Masih ingat Bilqis Prasista? Pemain muda Indonesia ini membuat berita sensasional kala mengalahkan Akane Yamaguchi, andalan Jepang dalam Uber Cup belum lama ini di Bangkok.

Bilqis Prasista berhasil menumbangkan Akane yang notabene adalah pemain tunggal putri papan atas dengan skor 21-19, 21-19 dalam waktu 35 menit pada Mei 2022 lalu.

Tahukah Anda bahwa Bilqis Prasista baru berusia 18 tahun kala mengalahkan Akane yang berusia 24 tahun? Bilqis kala itu bahkan hanya berperingkat 333 dunia, sedangkan Akane Yamaguchi peringkat 1 dunia!

Akane kalah lagi dari Gregoria Mariska Tunjung

Kejuaraan Bulu Tangkis Malaysia Terbuka 2022 menghadirkan kejutan kala pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia Akane Yamaguchi disingkirkan oleh Gregoria Mariska Tunjung di babak pertama.

Akane Yamaguchi bahkan kalah hanya dalam dua set langsung 14-21, 14-21 dari Gregoria pada laga pembuka yang berlangsung selama 27 menit di Kuala Lumpur.

Ini merupakan kekalahan kedua Yamaguchi dari Gregoria Mariska, mantan Juara Dunia Junior berusia 22 tahun itu dalam 10 pertemuan. Kekalahan pertama Akane terjadi dalam pertandingan pertama mereka di ajang beregu Asian Games 2018 di Jakarta.


Akane Yamaguchi pernah dikalahkan Bilqis dan Gregoria - dok PBSI
Akane Yamaguchi pernah dikalahkan Bilqis dan Gregoria - dok PBSI
Berbicara kepada wartawan setelah pertandingan, juara dunia Akane Yamaguchi mengakui bahwa dia tidak percaya bahwa dia kalah.“Dia (Gregoria) sangat fokus… Saya masih tidak percaya saya kalah dalam pertandingan ini,” katanya melalui seorang penerjemah.

Sejak memenangkan All England pada bulan Maret, pebulu tangkis Jepang ini  belum pernah memenangkan gelar. Penampilan terbaiknya adalah finis kedua di Kejuaraan Asia.

Sementara itu, Gregoria Mariska menilai, Akane tidak dalam performa terbaiknya. “Mungkin saya diuntungkan karena dia gagal memberikan perlawanan di set pertama. Mungkin dia belum siap, sedangkan di set kedua saya start bagus.

“Saya tidak memiliki target khusus di sini, hanya mengambil pendekatan selangkah demi selangkah dan bermain lebih baik dari turnamen saya sebelumnya,” katanya.

Di babak kedua, Gregoria akan berhadapan dengan pemenang antara dua pemain China, Wang Zhi Yi dan He Bing Jiao.

Makna kekalahan Akane Yamaguchi dari Bilqis dan Gregoria Mariska

Selama ini banyak pengemar bulu tangkis yang menilai, tunggal putri Indonesia tidak berkembang. Penilaian ini benar adanya, namun kiranya kini perlu ditinjau ulang setelah kemenangan Bilqis dan Gregoria Mariska atas Akane Yamaguchi.

Penting dicatat, Bilqis Prasista kini semakin tinggi peringkatnya. Berkat penampilan bagusnya di Uber Cup, Lithuanian International, dan Bonn International 2022, Bilqis kini berperingkat 245 dunia.

Bilqis Prasista pernah mengalahkan Akane Yamaguchi- Antara Foto/M. Risyal Hidayat
Bilqis Prasista pernah mengalahkan Akane Yamaguchi- Antara Foto/M. Risyal Hidayat

Di Lithuanian International 2022, Bilqis mencapai perempat final. Ia kalah dari sesama pemain Indonesia, Tasya Farahnailah dengan tiga set. 

Di Bonn International 2022, Bilqis melaju ke semifinal. Ia kembali kalah dari sesama pemain Indonesia. Kali ini, Bilqis kalah dari Stephanie Widjaja dalam dua set langsung.

Terbaru, Bilqis kalah dari Huang Ching Ping dari Taipei. Maklum saja, peringkat lawannya lebih tinggi, yakni 182 dunia. Bisa kita simpulkan, Bilqis telah banyak berkembang.

Sementara itu, Gregoria Mariska menunjukkan bahwa dia mampu menampilkan permainan terbaik melawan Akane Yamaguchi di Malaysia Terbuka 2022. 

Tak tanggung-tanggung, Akane dibuat Gregoria menyerah dua set langsung. Ini bukti bahwa Gregoria Mariska bisa mengalahkan pemain top dunia ketika dirinya fokus. 

Semua ada masanya

Kekalahan Akane Yamaguchi dari pemain-pemain Indonesia juga menjadi bukti bahwa semua ada masanya. Dalam olahraga, tiada satu pun atlet bintang yang akan terus bersinar.

Memang benar, atlet-atlet top cenderung sulit dikalahkan. Akan tetapi, bukan berarti mustahil dikalahkan. Hal ini berlaku juga dalam sektor tunggal putri bulu tangkis dunia. 

Jika pembinaan dan pengiriman atlet muda kita dilakukan dengan cermat, bukan tidak mungkin akan terjadi kebangkitan di sektor tunggal putri. Juga di sektor-sektor lain. 

Kita sudah melihat bagaimana mengagumkannya regenerasi di sektor ganda putra. Memang benar, saat ini sektor ini dirundung pula oleh cedera. Akan tetapi, adanya banyak pasangan ganda putra muda Indonesia telah membuat negara-negara lain cemas.

Semoga masa emas bulu tangkis Indonesia perlahan akan terulang kembali untuk semua sektor, bukan hanya ganda putra. Salam dari komunitas peduli taman baca, Inspirasiana. 

Ian untuk Inspirasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun