1. Apakah panjang naskah memberi ruang untuk pengembangan gagasan hingga tuntas, dan
2. Apakah pembaca akan merasa bahagia membacanya karena mendapatkan sesuatu.
Bisa saja artikel nonfiksi ditulis pendek, namun apakah cukup padat memuat gagasan penulis dan memuaskan pembaca? Karena itu, artikel nonfiksi sebaiknya ditulis agak panjang juga, minimal sekitar 300 kata.Â
Cukup banyak blog UGC meminta para kontributornya menulis minimal 500 atau 600 kata. Ini juga untuk memberi ruang bagi lebih banyak iklan yang bisa menempati ruang di "sela-sela" tulisan kita.
Penting bahwa jangan pula membuat tulisan yang sangat panjang. Sekitar 1.200 kata sudah lebih dari cukup untuk mengembangkan gagasan secara padat dan memikat pembaca.Â
Hal-hal lain yang patut kita perhatikan saat menulis artikel blog
Idealnya satu paragraf tidak lebih dari 4 kalimat agar nyaman dibaca di ponsel.Â
Lebih penting lagi adalah kualitas naskah yang kita sajikan. Kurangi saltik, buat kalimat padat, dan jangan cuma salin tempel saja. Justru penulis akan berkembang jika ia belajar merangkai kalimat dan paragraf dengan ide sendiri.
Di Kompasiana, ada sistem label oleh admin Kompasiana. Jika tulisan Anda dianggap baik, akan mendapat label Pilihan. Di antara tulisan berlabel pilihan itu, lazimnya akan dipilih tulisan dengan label paling top, yaitu Artikel Utama.Â
Contoh artikel berlabel Artikel Utama adalah "Main HP di SPBU Berbahaya: Mitos atau Fakta?" (Melina). Selamat menulis. Semoga ini berguna untuk para penulis (baru) di Kompasiana.Â
Salam dari Komunitas Inspirasiana, pemerhati taman baca di NTT dan Boyolali.Â