Dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh tepat pada tanggal 5 Juni 2022 Yayasan Puge Figo mengundang teman-teman orang muda komunitas lokal, Organisasi Muda Katolik (OMK), jurnalis beserta pegiat literasi dari Kecamatan Soa dan Wolomeze di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengadakan minum kopi dan diskusi.
Diskusi ini mengambil tema situasi  lokal mengenai masalah lingkungan di bawah tema "SORE BERSAMA UNTUK BUMI," . Acara berlangsung di Riany Homestay di Desa Mengeruda, Kabupaten Ngada.
Kegiatan diawali dengan menonton video bersama dengan judul "Bumi Bisa Bicara,". Video singkat ini mengisahkan tentang kekuatan bumi yang mampu bertumbuh sendiri di luar kemampuan akal sehat manusia. Ia telah bertumbuh duluan sebelum eksistensi manusia ada.Â
Artinya tanpa intervensi manusia, bumi tetap bertumbuh.Â
Ironisnya intervensi manusia justru membuat bumi makin terpuruk. Namun bumi punya kekuatan yang bukan hanya bisa bertumbuh namun ia juga bisa meluluhlantahkan.
Kisah video ini mendapat tanggapan yang beragam dari para peserta. Rikard salah satu peserta yang hadir saat itu memberi komentar menarik tentang hal ini. Baginya bumi saat ini sedang sakit.Â
"Tidak bisa kita pungkiri kisah dari film tadi adalah kenyataan. Bumi kita mengalami banyak problem akibat lakunya manusia mulai dari pembakaran hutan, pembalakan liar dan berbagai polusi lainnya. Bumi yang harusnya bertumbuh sendiri justru hancur karena intervensi manusia," tandas Rikard saat diminta untuk mengomentari mengenai video Bumi Bisa Bicara.
Selanjutnya Emanuel Djomba selaku Ketua Yayasan Puge Figo menjelaskan maksud kegiatan ini dengan lebih dahulu mengundang para kawula muda.Â
"Alasan dasar mengundang kaum muda adalah anak muda memiliki banyak energi. Diharapkan bahwa kaum muda harus menjadi agen perubahan yang bisa memberikan edukasi ke masyarakat," tutur Emanuel. Kita harus  mulai dari diri kita untuk menjaga dan menyelamatkan," tambahnya.
Dilanjutkan bahwa dalam diri Kepala Orang Muda punya pikiran dan resonansi yang sama serta punya narasi yang sama tentang ekologi.Â