Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Satu Bumi

5 Juni 2022   19:24 Diperbarui: 5 Juni 2022   19:30 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertiwi menangis miris pada anak-anaknya
Bumi mengaduh gaduh pada penghuninya (RB)

Ada terbersit rasa, akankah lebih baik bila bumi bertahan,
betapapun buruk kita memperlakukannya, tapi tanpa harus mencakup diri kita

Kenapa manusia tega membiarkan bumi merana
Seenaknya eksploitasi bumi dengan semau-maunya?

Marilah bijak memanfaatkan alam,
agar bisa diwariskan pada anak cucu di masa mendatang

Taburkan kedamaian bumi dan isinya
Bersamanya hemat energi jauhkan eksploitasi

Jangan enggan
Menabung harapan
Untuk masa depan penduduk dunia

Tuhan berbaik hati memberi anugerah semesta
Kita angkuh menyia-nyiakan
Lupa merawat marcapada
Bersiap diambang gersang kehidupan

Untaian puisi kolaborasi RB, TT, MS, TA, BR, FS

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun