Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Main HP di SPBU Berbahaya: Mitos atau Fakta?

4 Juni 2022   05:22 Diperbarui: 7 Juni 2022   11:04 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Main HP di SPBU Berbahaya: Mitos atau Fakta? - Shutterstock/Wisely

Putut Andiratno selaku pihak Pertamina menjelaskan bahwa larangan penggunaan HP yang dimaksud sebenarnya hanya panggilan telepon saja, baik panggilan masuk maupun keluar. 

Sifatnya mencegah pemakaian HP yang tidak bertanggung jawab yang dapat menyebabkan kecelakaan percikan api. Selain itu, pembayaran via aplikasi MyPertamina dengan HP tidak dilakukan di dekat nozzle pengisian BBM, sehingga tidak akan menimbulkan kecelakaan percikan api.

“Tapi, benar nggak sih dari telepon bisa memercikan api? Apakah ini mitos atau fakta? Buktinya?”

Bayangkan kalau api bisa terbentuk setiap kali sesuatu yang sifatnya mudah terbakar (flammable) bertemu dengan HP. Misalnya pembersih cat kuku atau aseton. 

Aseton ini bersifat mudah menguap dan mudah terbakar, dengan suhu pembakarannya sangat rendah, bahkan di bawah 0℃. Alangkah mengerikannya! Berapa banyak salon atau rumah tangga yang mengalami kebakaran karena mendapat panggilan masuk ketika seseorang sedang menicure dan pedicure.

Mitos dan fakta dibalik “menelepon di SPBU dapat memicu ledakan”

Klaim bahwa HP dapat memicu ledakan di SPBU adalah mitos! Tidak ada teori dan bukti yang dapat membuktikan bahwa gelombang sinyal yang dipancarkan HP dapat menyebabkan percikan api atau ledakan.

Pada tahun 2003, dalam sebuah acara televisi “MythBusters”, pernah dilakukan percobaan kecil untuk menghasilkan percikan api dari telepon genggam dalam kondisi lingkungan buatan menyerupai SPBU, dikelilingi uap dari BBM yang mudah terbakar. Alhasil, telepon genggam yang berfungsi dengan baik tersebut gagal untuk menghasilkan percikan api.

Faktanya, energi radiasi yang dipancarkan oleh HP sangatlah kecil, kurang dari 1W/cm2. HP hanya memancarkan gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, antara 450-2700 MHz. Sehingga tidak akan menyebabkan percikan api, kecuali baterainya rusak. Dan kebakaran baru akan terjadi jika HP berada di dekat nozzle pengisian BBM.

Teori segitiga api - shutterstock
Teori segitiga api - shutterstock

Dilansir kompas.com, api baru bisa terbentuk ketika tiga elemen pembentuknya terpenuhi. Elemen pembentuk api umumnya dikenal sebagai teori segitiga api. Ketiga unsur dalam teori segitiga api meliputi bahan bakar (fuel), sumber panas atau api (heat), dan oksigen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun