Selamat Hari Buku Nasional 2022 pada 17 Mei ini, sahabat pembaca. Kali ini kita akan menyimak resensi buku oleh tiga penulis anggota Inspirasiana.Â
Apa kesan mereka mengenai buku-buku favorit masing-masing? Apa hikmah yang mereka timba dengan membaca buku-buku bermutu?
1. Resensi Buku Fulfilling Life karya Parlindungan Marpaung
Buku Fulfilling Life, Merayakan Hidup yang Bukan Main, ditulis oleh Parlindungan Marpaung, yang juga adalah penulis best seller Setengah Isi Setengah Kosong.Â
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit MQ Publishing Bandung tahun 2007, dicetak tiga kali dalam tahun yang sama pada bulan Januari, Februari dan Maret.
Buku setebal 338 halaman ini rasanya mustahil untuk dibaca hingga selesai, karena ini bukanlah novel. Namun ternyata, saya keliru. Membeli dan membaca buku ini pada akhir tahun 2007, seolah memompa kembali semangat dalam hidup. Hampir tidak ada halaman yang terlewatkan, rasanya sayang bila tidak menuntaskan hingga selesai.
Berisi kisah inspiratif yang tersebar dalam lima bagian utama : Bercermin Pada Diri, Pandai Bersyukur, Hidup = Perjuangan, Belajar dari Pengalaman dan Menabung Kebaikan. Setiap bagian utama buku terdiri dari kisah-kisah inspiratif sesuai tema.Â
Diawali dengan cerita atau kisah inspiratif yang sungguh luar biasa yang mampu menginspirasi orang lain, kemudian ditutup dengan catatan atau refleksi bagi diri sendiri, sebagai penguat pada bagian akhir kisah.
Ada satu kisah inspiratif di dalamnya yang diberi judul Lubang Bekas Paku, dan menurut Saya sangat bagus sebagai refleksi buat diri, bagaimana seharusnya bersikap, terutama bertutur kata dengan orang lain.Â
Setiap kata yang diucapkan atau dilontarkan pada orang lain, terutama saat sedang mengalami kemarahan akan membuat orang lain merasa terluka. Ibarat menancapkan paku, semakin dalam dan kuat ditancapkan, bekas lubang paku pasti menjadi lebih dalam.
 Demikian juga dengan kata-kata yang diucapkan, meskipun telah ada permintaan maaf, namun luka yang ditinggalkan dalam hati tetap terasa.
Resensi ditulis oleh Ragu Theodolfi
2. Resensi Buku Burung Berkicau karya A. de Mello SJ
Burung Berkicau, karya A. de Mello Sj diterbitkan Cipta Loka Caraka, 1984.
Saya beli pada 10 November 1998. Setelah dalam sebuah kelas penceramah membawakan cerita-cerita dari buku ini. Karena sangat menggelitik jadi tertarik beli.
Buku ini memuat 122 kisah yang membuat saya banyak terinspirasi. Karena kisahnya memang menarik dan melampaui pemikiran normal. Jadi bisa dikatakan agak berbau kontroversial. Ini justru membuat saya tertarik dan suka.Â
Menurut saya hal ini justru membuat pikiran dan hati untuk mendalami kebenarannya dengan jiwa. Bukan dengan perasaan, Â apalagi ego.
Resensi ditulis oleh Katedrarajawen
3. Resensi Membuka Pintu Langit karya K.H. Mustofa Bisri
Selain Umar Kayam (dosen sastra UGM) dengan serialnya Mangan Ora Mangan Kumpul. Saya menyukai tulisan-tulisan KH A. Mustofa Bisri atau yang akrab dipanggil Gus Mus
Tulisan-tulisannya yang berupa puisi, cerpen, novel dan artikel disampaikan dengan cara sederhana. Akan tetapi, mempunyai kandungan isi yang mendalam.
Peristiwa-peristiwa sosial kemasyarakatan diulas dengan bahasa keseharian dan dikaitkan dengan dalil-dalil agama yang pas.
Salah satu buku yang saya koleksi dan sukai adalah buku "Membuka Pintu Langit". Buku setebal 198 halaman ini terbagi dalam 5 bab. Bab 1- Menyegarkan Akhlak. Bab 2 - Kepentingan Menjadi Panglima Bab - 3 Memaknai Azab dan Musibah Bab -4 Syahwat Politik dan Bab -5 Membuka Pintu Langit.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan Gus Mus yang pernah diterbitkan di Kompas, Tempo, Jawa Pos, Suara Merdeka, Gatra, Media Indonesia, Forum Keadilan dan Duta Masyarakat.Â
Resensi oleh Mas Sam
***
Salam literasi dari komunitas pemerhati taman baca, Inspirasiana. Sobat pembaca ingin cerita buku favorit Anda? Silakan tulis artikel balasan atau berbagi di kolom komentar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H