Komunitas Inspirasiana kembali bersua dalam ajang Silaturahmi Daring pada Minggu, 8 Mei 2022. Pertemuan ini adalah yang kedua setelah temu perdana pada awal pembentukan Inspirasiana.
Dalam perjumpaan ini, para anggota komunitas saling mengucapkan selamat Idulfitri dan saling berkenalan, mengingat kini ada sejumlah anggota baru yang telah bergabung dalam komunitas kompasianer peduli edukasi dan literasi ini.
Pesan Bahagia dari Taman Pustaka Inspirasiana di Boyolali
Ibu Nita Kris Noer berbagi pesan bahagia dari Taman Baca yang dikelola dalam kolaborasi antara Home of Psyche (HOPE) dan Inspirasiana.
TB Hope-Inspirasiana bermula dari koleksi pribadi Ibu Nita yang lantas dipinjamkan kepada keluarga anak-anak berkebutuhan khusus yang didampinginya.
Koleksi pustaka itu semakin bertambah setelah adanya bantuan dari sejumlah pemerhati. Anak-anak dan orang tua mereka lazimnya mengunjungi Taman Pustaka di Ringinsari, Boyolali itu setelah mengikuti pengajian pada hari Kamis.
Artinya, pustaka Taman Pustaka Hope-Inspirasiana di Boyolali telah mendatangkan manfaat bagi warga sekitar.Â
Ibu Nita mengharapkan agar pihaknya sebagai pengelola dalam kerja sama dengan sejumlah rekan dapat lebih menarik perhatian warga untuk tekun membaca koleksi buku.Â
Pesan Bahagia dari Taman Baca di Soa, Ngada, NTT
Hadir pula dua sahabat pemerhati literasi yang mengelola Taman Baca Inspirasiana di Soa, Ngada, NTT. Bang Roman Rendusara di Ende mencurahkan perhatian sebagai perantara yang mengantar buku-buku yang tiba di Ende untuk dibawa ke Soa, Ngada.
Di Soa, menanti rekannya, Bang Adji yang sehari-hari mengurus Taman Baca Inspirasiana Soa. Bang Adji mengungkapkan rasa bahagianya karena berkat Inspirasiana, impian sejak lama para pemerhati literasi di Soa dapat terwujud.
Saat ini Taman Baca Inspirasiana Soa melayani warga 12 desa. Koleksi masih sedikit, yakni seribu judul, namun sudah mendatangkan faedah bagi anak-anak setempat.
"Di daerah kami, anak-anak sangat bergantung pada buku sebagai sumber informasi. Ponsel masih sangat jarang dan sinyal juga kurang baik untuk pembelajaran," papar Bang Adji.
Karena terbatasnya akses literasi, sebagian anak usia kelas 3 dan 4 SD juga belum lancar membaca. Di sinilah peran pustaka sangat diperlukan.
Sejatinya, banyak permintaan dari desa-desa lain agar taman baca juga didirikan di tempat mereka atau agar setidaknya koleksi buku bisa dipajang sementara di wilayah mereka.Â
Akan tetapi, ketersediaan koleksi TB Inspirasiana Soa masih sangat terbatas. Oleh karena itu, komunitas Inspirasiana melalui tulisan ini mengetuk pintu hati pembaca sekalian untuk turut peduli.
Geliat literasi dalam komunitas Inspirasiana
Inspirasiana hanyalah satu dari sekian komunitas para penulis Kompasiana. Secara spesifik, Inspirasiana giat menulis guna mendukung kemajuan literasi bangsa.
Tulisan-tulisan yang dianggit sebagian kami terbitkan di Akun Bersama Inspirasiana di Kompasiana ini. Sebagian lagi kami terbitkan sebagai bunga rampai karya.Â
Inspirasiana juga menjadi wadah saling dukung dan saling belajar melalui aplikasi perpesanan. Anggota berasal dari penjuru tanah air dan juga diaspora Indonesia.Â
Kami berupaya menulis karya bersama yang sifatnya edukatif untuk menyajikan tulisan bermutu di tengah kedangkalan berita media massa arus utama saat ini.Â
Setiap klik pembaca di artikel kami di akun Kompasiana ini akan bermetamorfosis menjadi rupiah dalam K-Rewards. Selain K-Rewards, kami juga bersyukur karena perhatian para donatur internal maupun eksternal.
Saat ini Inspirasiana menerima donasi dalam rupa buku baru dan bekas layak pakai. Buku-buku referensi pelajaran seperti ensiklopedia, kamus, sampai bacaan populer seperti cerita anak dan novel pun kami perlukan.Â
Juga donasi dalam rupa dana dan sumbangan naskah untuk kanal-kanal tulisan yang kami kelola. Pembaca dapat menghubungi kami melalui surel : inspirasianakita@gmail.com.
Terima kasih, Kompasiana dan seluruh sahabat kompasianer serta pembaca terkasih. Mari majukan literasi dengan peran serta kita.Â
