Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Damai Desa

5 Mei 2022   15:53 Diperbarui: 5 Mei 2022   16:02 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesak udara kota memantik rindu
pada surau, dangau dan bangau

Alam desa nan sejuk dan damai
Goyong royong masih menjadi tradisi kuat masyarakat di sana

Ada kicau burung menghalau murung
Ada kokok ayam jantan menyambut suasana riang

Mimik riang nan berseri di setiap wajah
Bersapa insan yang berpapasan dengan ramah

Di balik jendela, perawan desa tersenyum malu
Rambut bak mayang mengurai berparas ayu

Alam nan elok, berjarak bising serta hiruk-pikuk
Menenggelamkan rasa dan jiwa dalam nyaman sejenak

Petani turun ke sawah, mananam padi, menyiangi, dan menanti. 

Lalu, ada senyum sumringah, di antara peluh yang bersimbah

Ke mana pun pergi selalu ingin pulang
Ada sejuta kenangan yang tak ternilai dengan uang
Sukacita tawa riang
Kesibukan kota acap kali membuat hilang.

Puisi persembahan Inspirasiana, 5 Mei Hari Lembaga Sosial Desa

Oleh BR, TA, AR, WA, FS, NT, SW, dan KT. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun