Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sudah Tahu Mengapa Burung Tidak Kesetrum Saat Hinggap di Kabel Listrik?

8 Maret 2022   06:22 Diperbarui: 8 Maret 2022   06:23 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa burung tidak kesetrum saat hinggap di kabel listrik? - Eduardo Soares/Unsplash

Seri Pengetahuan Populer Inspirasiana-1

Kita tentu pernah bertanya dalam hati, mengapa burung tidak kesetrum saat hinggap di kabel listrik. Bahkan saat kabel basah sehabis hujan, burung aman-aman saja bertengger di kabel listrik. 

Mengapa burung tidak kesetrum saat hinggap di kabel listrik? Sebelum itu, mengapa burung suka hinggap di atas kabel listrik meskipun di sekitarnya mungkin juga ada pepohonan? Mari kita bahas!

Ada empat alasan mengapa burung suka hinggap di atas kabel listrik

Menurut laman birdwatchingbuzz, ada empat alasan mengapa burung suka hinggap di atas kabel listrik:

1. Burung mendapatkan kehangatan
Saat suhu udara turun, burung suka menjaga suhu tubuh mereka dengan bergerombol bersama. Secara naluriah burung juga mencari tempat yang hangat. Nah, salah satunya adalah kabel listrik yang sedikit lebih hangat. 

Kabel listrik sedikit lebih hangat daripada udara di sekitarnya karena listrik yang mengalir melaluinya. Saat burung hinggap di kabel listrik, mereka akan langsung merasakan kehangatan di bawah kaki mereka.

2. Burung terlindung dari pemangsa darat

Ketika bertengger di atas kabel listrik, burung terlindung dari binatang pemangsa di darat. Umpama, ular, kucing, dan rubah. 

3. Burung mendapat tempat dengan pandangan luas untuk mencari makanan

Dengan hinggap di atas kabel listrik yang tinggi, burung bisa mengamati lingkungan dengan leluasa untuk menemukan makanan.

4. Burung beristirahat bersama sebelum bermigrasi 

alex-jones-xpcsu-da5qw-unsplash-622668bc31794920165281c2.jpg
alex-jones-xpcsu-da5qw-unsplash-622668bc31794920165281c2.jpg
Burung juga berjiwa sosial. Ini tampak dalam migrasi burung - Photo by Alex Jones /Unsplash

Beberapa burung yang bermigrasi akan berkumpul dalam kawanan besar di kabel listrik sebelum mereka memulai perjalanan migrasi panjang. Inilah sebabnya mengapa banyak burung hinggap di kabel listrik selama akhir musim panas dan awal musim gugur di negara dengan empat musim.

Ada satu fakta menarik tentang burung yang berjiwa sosial. Biasanya burung memberikan tempat bagi burung-burung sekelompoknya ketika mereka hinggap di atas kabel listrik. 

Mengapa burung tidak tersetrum ketika hinggap di atas kabel listrik?

Aliran listrik bergerak oleh gerakan muatan listrik negatif (elektron) melalui pengantar listrik (konduktor). Listrik membutuhkan konduktor untuk mengalir. Listrik selalu mencari rute tercepat dan termudah ke tanah. 

Listrik dihasilkan dari pembangkit listrik. Kemudian, listrik  mengalir melalui kabel listrik dan masuk ke peralatan elektronik yang kita gunakan. Akhirnya, listrik akan bergerak kembali ke tanah. Ini adalah sistem tertutup dalam kelistrikan.

Tubuh burung bukanlah konduktor atau penghantar listrik yang baik. Seekor burung biasanya bertengger di satu kabel listrik dengan kedua kakinya. Listrik selalu memilih jalur dengan hambatan paling kecil dan terus mengalir melalui kabel listrik, bukan tubuh burung.

Kaki burung juga sangat adaptif dan lentur untuk segera mencengkeram dahan dan kabel listrik. 

Akan tetapi, bukan berarti burung selalu aman dari bahaya tersetrum saat hinggap di atas kabel listrik. Tergantung juga pada posisi kedua kakinya dan apakah ada beberapa kabel listrik yang berdekatan.

Jika seekor burung hinggap dengan satu kaki di satu kabel listrik dan satu kaki lainnya di kabel yang lain, ini akan membuat listrik mengalir lebih mudah melalui burung. Akibatnya, burung akan tersengat listrik.

Demikian pula, jika seekor burung menyentuh kabel listrik dan juga tiang listrik, burung itu akan tersengat listrik karena telah membentuk sambungan dengan kabel listrik dan tanah di bawahnya.

Itu sebabnya burung besar seperti elang dan burung hantu lebih rentan terhadap sengatan listrik ketika mereka bertengger di kabel listrik daripada burung yang badannya lebih kecil. Karena sayapnya yang lebar, burung elang dan burung hantu lebih cenderung menyentuh dua kabel saat mendarat atau saat terbang kembali.

Hal serupa dialami kelelawar bersayap lebar. Jika tidak hati-hati, kelelawar bisa kesetrum saat ia membuka kedua sayapnya dan menyentuh dua kabel listrik. 

Kelelawar ini mati kesetrum karena menyentuh dua kabel beda potensi listrik - Michael Coghlan (domain publik)
Kelelawar ini mati kesetrum karena menyentuh dua kabel beda potensi listrik - Michael Coghlan (domain publik)

Menurut laman Massachusetts Institute of Technology, ketika seekor burung hinggap pada seutas kawat, kedua kakinya memiliki potensial listrik yang sama, sehingga elektron dalam kawat tidak akan mengalir melalui tubuh burung. Tidak ada elektron yang bergerak berarti tidak ada arus listrik. 

Akan tetapi, jika burung itu merentangkan sayap atau kakinya dan menyentuh kabel kedua, terutama kabel dengan potensial listrik yang berbeda, hal ini akan membuka jalur bagi elektron (arus listrik) menyetrum tubuh burung.

Kesimpulan kita, burung biasanya tidak kesetrum saat hinggap dengan syarat tertentu, yaitu hinggap di satu kabel saja dan anggota tubuhnya tidak menyentuh dua kabel bersamaan atau menyentuh kabel dan tiang listrik bersamaan.

Oh, begitu. Sekarang sudah bisa tidur nyenyak setelah tahu mengapa burung tidak kesetrum kala hinggap di atas kabel listrik. 

Salam edukasi dari Inspirasiana. Bagikan tulisan ini untuk menambah wawasan keluarga dan siswa Anda. Sampai jumpa lagi di artikel Seri Pengetahuan Populer Inspirasiana berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun