Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Untuk Saya Membaca dan Menulis Itu Penting, Bagaimana untuk Anda?

3 Maret 2022   09:14 Diperbarui: 3 Maret 2022   09:27 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Life becomes infinitely more enjoyable when we live with meaning and purpose - Seph Fontane Pennock

Saya setuju dengan pendapat Seph Fontane Pennock, seorang psikolog, tentang hidup. Dia menulis jika hidup dapat menjadi hal yang manis jika kita dapat menajamkan bakat, menyalurkan minat, dan sekaligus menolong orang lain.

Hewan lahir tanpa akal, dilahirkan untuk ditangkap dan lenyap tanpa arti. Tetapi manusia lahir dengan bakat khusus, yang Tuhan berikan di dalam hatinya. Dengan demikian, ia hadir di dunia dengan suatu arti dan tujuan khusus.

Ngomong-ngomong tentang bakat, saya mewarisi bakat menulis dari ibu. Beliaulah yang mengenalkan saya kepada dunia penulisan.

Ibu saya senang menulis cerpen. Dulu, cerita-ceritanya selalu dimuat di salah satu majalah yang cukup ternama. Namun sayang, beliau tiba-tiba berhenti menulis.

Nasib saya tidak seberuntung ibu di dunia tulis menulis. Karya-karya saya selalu ditolak di majalah religi. Hingga akhirnya, saya mencoba bidang lain untuk ditekuni.

Di tahun 2017 saya mulai mengenal Kompasiana. Setelah lama tidak pernah menulis, saya harus belajar lagi untuk menulis. Dan hasilnya, salah satu artikel tentang motherhood menjadi Artikel Utama.

Sayangnya, setelah itu saya kembali hilang dari dunia tulis menulis. Hingga ketika pandemi COVID-19 mulai gempar, dan PPKM Tangerang diaktifkan, saya baru teringat tentang akun di Kompasiana.

Bulan April 2020, saya mulai aktif lagi menulis di Kompasiana. Sempat mundur sejenak, hingga seorang teman Kompasioner mengajak untuk menulis kembali.

Ketika fokus menulis saya mulai teralih, datanglah satu email. Isinya cerita dan renungan yang menarik, tapi dua kalimat di akhir email itu begitu menampar.

"Have you ever had a similar 'close call'? And (how) did it make you re-evaluate what matters most to you?"

Saat kita tahu apa yang benar-benar berarti untuk dikerjakan, maka hal itu akan membuat hari-hari yang kita jalani lebih hidup. 

Kita menikmatinya, memilikinya, bahkan ingin memasukkan suatu nilai yang bermakna, agar pekerjaan itu bermanfaat untuk orang lain.

Hal yang paling berarti untuk saya adalah menulis. Dunia tulis menulis membuat saya leluasa mengeluarkan seluruh uneg-uneg, kekacauan pikiran, hasrat, minat, dan opini. Bahkan melalui tulisan, saya dapat membagikan sesuatu yang ada faedahnya untuk pembaca.

Apakah kalian juga memiliki minat untuk menulis? Ayo, mulailah dengan membaca, lalu menulis.

Tahukah kalian jika budaya baca akan mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemajuan? Sebab budaya baca menandakan jika seseorang memiliki minat terhadap suatu topik dan memiliki nalar yang kritis.

Masyarakat yang memiliki budaya baca memiliki kemampuan baca tulis secara teknis dan fungsional. 

Mereka menjadikan kegiatan membaca dan menulis sebagai kebiasaan dan kebutuhan hidup. Bahkan mereka menuliskan hal-hal di luar tugas dan pekerjaan.

Berbicara tentang baca dan tulis ini, apakah kalian pernah tahu tentang Gerakan Literasi Nasional (GLN)? GLN adalah salah satu program prioritas Kemendikbud. Harapannya, program ini dapat memacu peningkatan literasi masyarakat.

Perwujudan dari GLN terbagi menjadi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan Gerakan Literasi Bangsa (GLB). Dimana, GLB dipecah menjadi Gerakan Literasi Keluarga (GLK) dan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM).

Apa Itu Literasi?

Kata 'literasi' ternyata memiliki pergeseran makna. Di abad ke-19, literasi berarti kegiatan menulis dan membaca. Saat ini, literasi lebih merujuk pada pengetahuan dan keterampilan pada berbagai bidang kehidupan.

Ada 6 literasi dasar yang disasar oleh Kemendikbud, yaitu:

1. Literasi baca, tulis, hitung (calistung)

2. Literasi sains

3. Literasi teknologi, informasi, komunikasi (tekinkom) 

4. Literasi keuangan

5. Literasi budaya

6. Literasi kewarganegaraan

Tingkat Literasi Masyarakat Indonesia Rendah

Kemendikbud mengusung GLN sejak 2016 bukan tanpa sebab. GLN adalah upaya untuk mengatasi rendahnya tingkat literasi Indonesia.

Tahun 2015, Indonesia hanya menempati urutan ke-64 dari 72 negara yang di survei oleh Progamme for International Student Assessment (PISA).

Tahun 2017, Indonesia National Assessment Programme (INAP) melansir 77,13% anak Indonesia kurang mampu matematika, sebanyak 46,83% kurang mahir membaca, dan 73,61% kurang paham sains.

Hasil survei Central Connecticut State University memposisikan Indonesia di urutan ke-60 dari 61 negara yang disurvei. Dengan variabel penilaian adalah nilai PISA, jumlah perpustakaan, sirkulasi surat kabar, sistem pendidikan, dan ketersediaan komputer.

Ayo, Sukseskan GLN!

Sasaran Kemendikbud melalui program GLN adalah mencetak masyarakat yang memiliki budaya baca tinggi. Dimana budaya baca masyarakat akan mendongkrak tingkat literasi negara.

Untuk mendorong budaya baca pada masyarakat, ada 3 komponen yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Kemampuan baca

2. Ketersediaan bahan bacaan

3. Pembinaan kebiasaan membaca

Sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun pekerja, ketiga komponen di atas adalah hal-hal wajar yang kerap dilakukan sehari-hari. Bahkan ketersediaan bacaan di era digitalisasi ini, begitu melimpah.

Namun, jangan berhenti di kegiatan membaca saja. Mari, mulailah menuliskan ide-ide kalian, dan jadilah pahlawan literasi Indonesia.

***

Dengan tulus dan sepenuh hati, Untuk Saya Ini Penting, Bagaimana Untukmu? ditulis untuk komunitas Inspirasiana demi mewujudkan rencana kami yang mulia.

Tangerang, 1 Maret 2022 

Ditulis oleh Lilia Gandjar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun