Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengulik Puisi "Akhir Dunia" Karya Pemuisi yang Pernah Dipenjara Saat Perang Dunia

5 Maret 2022   09:14 Diperbarui: 5 Maret 2022   09:22 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi "Akhir Dunia" karya Tonino Guerra - Mondadori  Portfolio/Getty Images

La fine del mondo
Le ruote del mio carretto
si sono fermate,
le pipe di terra cotta
si son bruciate
a far la veglia nei pagliai,
i muri sono vecchi
le crepe scendono giù
come fulmini.
Il chiodo della meridiana
è cascato.

Teks aslinya adalah dalam dialek Romagna, daerah asal Tonino Guerra. Tampak dalam puisi ini, keindahan puitik dalam rima. Umpama, del mondo//del mio caretto dan si sono fermate//si son bruciate.

Puisi ini terbilang sederhana, namun penuh makna. Nah, mari kita coba terjemahkan puisi ini secara dinamik ke dalam bahasa Indonesia.

Terjemahan dinamik puisi La Fine del Mondo (Tonino Guerra)

akhir dunia
roda-roda pedatiku
telah berhenti

pipa-pipa terakota
telah terbakar
demi menjagai tumpukan jerami,


tembok-tembok telah senja
retakan-retakannya turun seperti kilat.


jarum jam matahari
telah gugur.

Keindahan puisi ini tampak jelas dari pelukisan puitis Tonino Guerra mengenai nasib pamungkas dunia yang ia ibaratkan sebagai roda-roda pedati yang telah berhenti. 

Pipa terakota adalah pipa tanah liat yang jamak digunakan untuk merokok oleh rakyat biasa pada masa hidup Tonino Guerra. Akhir dunia diibaratkan pipa terakota yang ikut terbakar tak bersisa.

Kejayaan konstruksi manusia yang diwakili tembok juga retak parah. Bahkan jarum jam matahari telah berhenti sebagai penanda bahwa kehancuran kosmik terjadi di akhir dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun