Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengulik Puisi "Akhir Dunia" Karya Pemuisi yang Pernah Dipenjara Saat Perang Dunia

5 Maret 2022   09:14 Diperbarui: 5 Maret 2022   09:22 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah karya fiksi adalah refleksi kenyataan zaman dan hidup insan. Demikian pula sebuah puisi lebih dari sekadar baris-baris puitis. Ia adalah jendela untuk memahami realita dan sejarah manusia.

Mungkin tidak pernah kita mendengar tentang Tonino Guerra, pemuisi Italia yang pernah dipenjara saat Perang Dunia Kedua. Kali ini, mari kita ulik puisi "Akhir Dunia" karya Tonino Guerra. Sebelumnya, mari kita bahas secara singkat siapa Tonino Guerra.

Profil Tonino Guerra, pemuisi Italia

Tonino Guerra lahir pada tahun 1920 di Santarcangelo di Romagna, Rimini. Di kota kecil inilah, Tonino Guerra meninggal pada tahun 2012.

Semasa hidupnya, Tonino adalah seorang guru SD. Selama Perang Dunia Kedua, Tonino dideportasi ke Jerman dan dikurung di kamp interniran Troisdorf. 

Tonino mampu mengingat soneta Olindo Guerrini tanpa catatan apa pun. Di kamp interniran Troisdorf, Tonino membacakannya untuk rekan-rekan tahanannya untuk menghibur mereka. Dia kemudian mulai menulis puisi, yang disalin oleh seorang teman untuknya dengan tulisan tangan. 

Setelah perang usai, ia belajar pedagogi di Universitas Urbino. Setelah membacakan puisinya kepada Carlo Bo yang memberikan pendapat positif, ia menerbitkan karya perdananya pada tahun 1946, yakni kumpulan puisi I scaraboc ("Coretan-coretan", kata pengantar oleh Carlo Bo). 

Kumpulan puisi berikutnya adalah "La schioppionato" (1950),  "Lunario" (1954),  “I buoi”, (1972) dan aneka  karya lainnya. Karya pamungkasnya adalah Quartett d'autonn ("Kuartet Musim Gugur") pada 2001.

Selain menulis puisi, pada tahun 1952 ia memulai debutnya sebagai penulis prosa dengan novel pendek, La storia di Fortunato. Pada tahun 1953 ia pindah ke Roma. Ia menjadi penulis skenario untuk beberapa sutradara Italia yang terkenal. 

Puisi La Fine del Mondo karya Tonino Guerra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun