Di hari itu Lail dan ibunya sedang menaiki kereta bawah tanah, dan tiba-tiba bencana alam terbesar di dunia datang begitu saja. Gunung Purba meletus dan meratakan ratusan kilometer yang ada di sekitar gunung tersebut. Gempa dimana-mana, serta tsunami melanda semua daerah kepulauan.
Gunung Purba tersebut memiliki ledakan yang lebih dahsyat dari gunung-gunung lainnya seperti gunung Toba yang meletus dan menciptakan danau. Ledakan ini jauh lebih dahsyat, seluruh dunia merasakan dampaknya.
Saat itu Ibu Lail meninggal karena tertimpa runtuhan kereta api bawah tanah. Pada saat Lail telah putus asa, seorang anak laki-laki bernama Esok datang dan membantunya. Esok adalah orang yang nantinya akan menjadi orang paling berharga bagi Lail.
Setelah ditolong oleh Esok akhirnya mereka berdua selalu bersama di pengungsian. Beberapa bulan kemudian kota kembali dirapikan, dan semua orang diberikan tempat tinggal. Lail dipindahkan ke sebuah panti asuhan, sementara Esok diadopsi oleh wali kota.
Karena kepintarannya Esok akhirnya mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Setelah itu Lail hanya bisa bertemu dengan Esok setahun sekali. Lail masih menyimpan rasa terhadap Esok dan begitu sebaliknya.
Hikmah :
Janganlah mudah putus asa, tetap percaya diri, komitmen terhadap rasa tanggung jawab, jangan jadi orang yang rakus. Pandai-pandailah dalam menghadapi setiap permasalahan.
Oleh Ririn Riana Putri (siswa anggota GLS SMPN 2 Cibadak)
Resensi Loves in Insa-Dong
Buku berjudul Loves in Insa-Dong, merupakan buku novel yang aku baca pertama kali saat kelas 1 SMP. Buku novel ini karya Indah Hanaco yang diterbitkan oleh Rumah Ide pada tahun 2012, dengan tebal 195 halaman.
Dalam buku ini yang paling mengesankan adalah kisah persahabatan antara Cyril dan Muti, walaupun pada bab menuju ending persahabatan mereka mengalami ujian. Termasuk pertemuan-pertemuan Cyril dan Park Dong Joon, yang mampu membuatku senyum-senyum sendiri saat membacanya.