Orangtua juga akan mempertanggungjawabkan pendidikan dan pengasuhan anak-anaknya. Begitu pula, anak-anak bertanggung jawab atas sikap dan perilaku mereka kepada orangtua.
Orangtua dan pemimpin sebagai teladan
Setiap anak, sejak kecil sampai dewasa, akan merekam perilaku orangtua mereka. Rekaman perilaku itu akan melekat dalam ingatan. Itulah sebabnya mengapa orangtua selalu menjadi teladan (role model) bagi anak-anaknya.
Jika orangtua bertanggung jawah terhadap nasib dan masa depan anak-anaknya, besar kemungkinan kelak setelah dewasa maka anak pun akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Hal serupa terjadi di tengah masyarakat. Pemimpin, entah formal entah nonformal, pasti mejadi teladan bagi orang-orang yang mereka pimpin.
Manajer menjadi teladan bagi siapa saja yang berada dalam lingkup manajerialnya; kepala desa menjadi teladan bagi siapa saja yang berada dalam wilayah desa yang dipimpinnya; ketua organisasi keagamaan menjadi teladan bagi anggota organisasinya. Jadi, orang-orang yang dipimpin akan mencontoh apa pun yang dilakukan oleh pemimpinnya, baik perilaku maupun kata-kata.
Nilai-nilai Tanggung Jawab
Tanggung jawab bukanlah pepesan kosong. Tanggung jawab mengandung nilai-nilai. Kita kerap menyebutnya sebagai nilai-nilai tanggung jawab (values of responsibility). Apa saja yang tercakup dalam nilai-nilai tanggung jawab itu? Nilai-nilai tanggung jawab mencakup lima hal. Secara ringkas dapat saya gambarkan dalam infografik dan paparan berikut.
Pertama, Kewajiban (Liability)
Tanggung jawab mengandung nilai “kewajiban” yang, secara sederhana, berarti ‘sesuatu yang tidak bisa kita hindari karena wajib hukumnya’. Apa pun keadaan atau kondisi yang terjadi, kita harus mempertanggungjawabkan atas tugas atau pekerjaan yang kita emban, karena itu adalah “kewajiban”.