Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak untuk Ayah dan Bunda Tjiptadinata

7 Februari 2022   10:14 Diperbarui: 7 Februari 2022   10:15 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tjiptadinata dan Roselina Effendi, pasutri baik hati - dokpri


Tak pernah banyak ucap dan kata
Kasih sayang pada sesama menjadi fakta
Ribuan kisah inspirasi selalu memotivasi
Tak memandang strata,  gender, dan jati diri

Citra diri memberi inspirasi
Alam laksana bersyukur karena hadirnya
Memberi cinta dan asa selalu
Luapan kasih sebagai ungkap syukur padaNya

Kami memanggilmu ayah dan bunda
Sikap dan tuturmu sangat bersahaja
Teladan bagi generasi muda
Menjadi inspirasi kebaikan  bagi sesama

Kebaikanmu akan selalu terpatri di hati
Terukir menjadi prasasti
Mengiringi setiap langkah ini

Wajah senantiasa memancarkan keteduhan
Tutur kata lembut menawan
Satu kata hati dan perbuatan
Tangan mengembang jalin persahabatan

Tak tahu lagi dengan apa aku berucap
Kata tak sebanding dengan eloknya keteduhan jiwamu
Mendoa dan berharap
Di sisiNya berkah mukjizat menghinggap
Tebar pesonamu memancar isi jagad raya

Hingga akhirnya tiada kata yang terucap, hanya kebaikan yang tertancap
Melantunkan senandung lagu, membaja rindu, menaja kalbu
Biar raga jauh samudra terbubuh
Hati erat merengkuh kasih berlabuh

Aku kehabisan aksara untuk menuliskan fakta
Inspirasi yang dibagi adalah bukti
Bahwa kasih nyata bukan sekedar janji yang tersimpan dalam hati
***

Puisi persembahan Inspirasiana untuk Pak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina

Melalui Inspirasiana, pasutri inspiratif ini telah membantu Sekolah Anak Kolong Penjaringan Jakarta Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun