Mohamed Kamara meneteskan air mata bahagia saat menerima penghargaan man of the match (MOTM)Â dalam pertandingan Sierra Leone melawan Aljazair.
Kiprah Kamara dalam laga debutnya di Piala AFCON itu sangat bersejarah bagi dirinya maupun bagi sejarah sepak bola Afrika.Â
Kamara adalah penjaga gawang Sierra Leone pertama yang memenangkan Penghargaan Man of the Match AFCON. Dia juga merupakan kiper pertama dalam yang meraih penghargaan MOTM di kompetisi AFCON ini.
Kehebatan Kamara
Leone Stars, julukan Sierra Leone telah memainkan pertandingan pertamanya melawan Aljazair tanpa kebobolan gol. Skor akhir 0-0. Penting dicatat, Aljazair adalah juara bertahan kompetisi AFCON ini.
Siapa tak kenal bintang-bintang Aljazair seperti misalnya Riyad Mahrez (Manchester City) dan Said Benrahma (West Ham).
Kamara membuat tujuh penyelamatan gemilang sampai membuat para pemain juara bertahan AFCON Aljazair frustrasi. Total Aljazair membuat 19 kali tembakan tepat ke gawang Sierra Leone yang dijaga Kamara.
Kamara tampil berani dengan menghadang serangan di luar kotak penaltinya. Dua kali Kamara keluar dari sarangnya dan berhasil menghentikan serangan maut Aljazair.Â
Kamara juga dua kali mencatat double save atau dua penyelamatan berturut-turut. Luar biasa refleks dan keberaniannya.Â
Sierra Leone dan sejarah diskriminasi terhadap pesepak bola akibat Ebola
Di balik tangis bahagia Mohammed Kamara, ada pula kisah diskriminasi yang pernah dialami para pemain Sierra Leone akibat virus Ebola.
Sierra Leone bukanlah tim unggulan di ajang AFCON ini. Sepak bola Sierra Leone harus menghadapi tantangan di dalam maupun di luar lapangan. Selain situasi politik domestik yang tak stabil, Sierra Leone pernah mengalami diskriminasi terhadap para pesepak bolanya akibat Ebola.Â
Pada Agustus 2014, Federasi Sepak Bola Sierra Leone membatalkan semua pertandingan sepak bola untuk menghentikan penyebaran epidemi virus Ebola 2014 di Sierra Leone.Â
Pemain Sierra Leone yang bermain di luar Sierra Leone, seperti Michael Lahoud yang bermain di Amerika Serikat, didiskriminasi. Para pemain lawan menolak untuk bertukar kaus dan berjabat tangan dengan pemain Sierra Leone.
Para pemain Sierra Leone bahkan hanya diizinkan ke tempat-tempat tertentu di stadion hanya karena dicurigai membawa penyakit Eobla. Â Tim nasional Sierra Leone tidak diizinkan memainkan pertandingan kandang dan semua pemain harus berbasis di luar negeri.
Federasi Sierra Leone pernah dibekukan FIFA
Pada Oktober 2018, FIFA membekukan Federasi Sepak Bola Sierra Leone atas tuduhan intervensi pemerintah pada federasi. Larangan itu diberlakukan pada waktu yang sangat buruk karena Sierra Leone hanya satu minggu lagi akan bertanding dalam kualifikasi Piala Afrika (AFCON) melawan Ghana pada 11 Oktober.
Pujian Antonie Ruediger pada Mohammed Kamara
Pemain Timnas Jerman berdarah Sierra Leone, Antonio Ruediger memuji Kamara sebagai pemain favoritnya dalam pertandingan melawan Aljazair itu.Â
Mohamed Nbalie Kamara. kiper kelahiran 29 April 1999 Â atau berumur 22 tahun ini kini bermain untuk klub lokal East End Lions. Kiprahnya di laga melawan ALjazair sudah menjadi sorotan media dunia.
Tentu para pemandu bakat klub-klub besar sudah mencatat kegemilangan Kamara. Lebih dari itu, dunia telah menyaksikan tangisan bahagia seorang kiper muda yang membela negaranya dengan sepenuh hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H