Wajar saja jika teman-teman Adinda berkata seperti itu. Adinda hanya seorang anak miskin dan tidak berpunya. Ayahnya meninggal saat Adinda masih duduk di bangku SMP. Ibunya hanya menjadi asisten rumah tangga di rumah pak Gandi, kepala desa mereka. Adinda sendiri berjualan kue yang dia titipkan ke ibu kantin untuk mengganti ongkos ke sekolahnya.
Namun, Adinda tak pernah menyerah oleh keadaan. Dia tetap belajar dengan giat. Hal itu terbukti dengan nilai-nilainya yang bagus. Juara umum selalu dia peroleh setiap tahunnya.
Bu Dania menyarankan agar Adinda mengikuti beasiswa Bidikmisi. Awalnya dia ragu. Adinda tahu bahwa ibunya pasti tidak akan mampu memberikan dana tambahan buatnya jika harus kuliah di luar kota. Adinda tidak mau membebani ibunya lagi.
“Kamu jangan berpikiran begitu. Ambil kesempatan ini, Dinda. Sayang sekali jika kamu tidak mengambil kesempatan itu. Kamu anak yang pandai,” nasihat Ibu saat dia bercerita tentang saran Bu Dania.
“Dinda tidak mau memberatkan ibu lagi. Biar Dinda bekerja saja dan membantu ibu di sini,’ ujar Adinda sambil memandang ibunya yang sedang menyetrika baju.
“Adinda, Ibu sangat mengharapkan agar kamu bisa mengubah hidup keluarga kita. Jika kamu kuliah kemudian mendapat pekerjaan yang layak, Ibu dan Ayahmu pasti akan bangga. Masalah biaya, yakinlah Allah akan memberikan rejeki untukmu. Ibu akan berusaha sekeras mungkin untuk membiayai kuliahmu.” Ibu meyakinkan Adinda sambil memegang bahunya.
“Ibu yakin mengizinkan Dinda kuliah di luar kota?” tanya Adinda sambil memandang ibunya.
“Pergilah. Ambil kesempatan itu, Anakku,’ ujar ibu lirih. Adinda memeluk erat ibunya.
Air mata mengalir di kedua pipinya. Adinda berjanji tidak akan mengecewakan ibunya. Akan dia wujudkan setiap mimpi dan harapan sang bunda.
Akhirnya Adinda memutuskan untuk mengikuti program beasiswa Bidikmisi. Bisa dipastikan Adinda diterima di kampus pilihannya karena nilainya sangat memuaskan. Hal itu sangat membanggakan guru, kepala sekolah dan tentu saja keluarganya.
Tahun pertama kuliah merupakan saat yang sangat memberatkan untuknya. Adinda harus mencapai nilai IPK yang memuaskan sebagai syarat penerima beasiswa Bidikmisi. Oleh karena itu Adinda harus memusatkan pikirannya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.