Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemanasan Global Urusan Kita Bersama

31 Oktober 2021   09:20 Diperbarui: 31 Oktober 2021   09:33 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar:Pixabay.com/Tumisu

Bagaimana bisa mengubah menjadi benar, apabila tidak tahu ada yang salah? 

Apa yang mau diperbaiki, apabila tidak tahu ada  yang rusak? 

Apa itu pemanasan global, emisi, dan rumah kaca? 

Awalnya terus terang saya sendiri bingung. Sekarang saja baru sedikit mengerti setelah mempelajari. 

Bagaimana mereka yang takpeduli atau  tidak mau tahu? 

Sebenarnya bukan tidak mau peduli sama sekali, tetapi ada urusan hidup yang lebih mendesak dalam kehidupan yang harus mendapat perhatian. Urusan perut. 

Dalam pemikiran mereka yang tidak mengerti, urusan pemanasan global malah bikin bingung dan tidak penting. 

Tak berpikir bahwa urusan pemanasan global justru adalah sangat mendesak untuk mendapat perhatian. 

Apalagi bagi orang  yang berprinsip yang penting bisa hidup hari ini, buat apa memikirkan urusan nanti. Kejauhan. Buat apa memikirkan soal pemanasan global? Itu bukan urusan saya. 

Apa yang bisa saya lakukan?

Ini bukan urusan saya persepsi yang salah kaprah harus diubah. 

Bukan urusan saya. Bila pemikiran ini sudah melekat, jangan harap akan mau mencari tahu soal ini dan akan timbul kepedulian. Kalau tidak peduli lantas apa yang mau dilakukan? Omong kosong. 

Kita harus mengubah persepsi bukan urusan saya menjadi ini urusan bersama. Ini urusan saya juga. Kemudian timbul keinginan dengan mencari tahu sehingga mengerti masalahnya. Baru kepedulian akan muncul. 

Jadi, dalam hal mencegah pemanasan global adalah tugas kita bersama yang mengerti untuk memberikan edukasi bahwa urusan pemanasan global adalah tanggung jawab kita bersama. Bukan siapa-siapa. 

Jangan lupa juga bahwa urusan pemanasan global harus mendapat penanganan yang serius dari semua pihak. Sebagai warga biasa pun bisa ikut berperan ambil bagian. Pemahaman ini yang perlu ditanamkan sehingga menjadi sebuah persepsi baik. 

Saya pun bisa ikut menjadi bagian mencegah pemanasan global. 

Prinsip ini yang sangat perlu dan penting dimiliki setiap penghuni planet bumi ini untuk ambil bagian dalam  net-zero emissions atau nol bersih emisi untuk mencegah pemanasan global semakin parah. 

Isu pemanasan  global mendapat perhatian dunia karena kondisi memang sangat mendesak untuk mendapat penanganan yang serius dari semua pihak. Bukan hanya dari  mereka yang peduli dengan lingkungan atau pemerintah saja, tetapi kita semua. 

Sekali lagi, kita semua sebagai penghuni planet bumi ini memiliki tanggung jawab yang sama untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran. 

Tantangan kita bersama yang tahu dan peduli adalah memberi tahu kepada mereka yang belum tahu dan menularkan rasa peduli kepada mereka yang belum mau peduli. 

Kenyataan yang ada selama ini edukasi atau kampanye masalah pemanasan global ini bukan tidak ada, tetapi sangat tidak memadai. Kalah dengan kampanye pemilihan kepala daerah. Mungkin juga masih kalah dengan pemilihan kepala desa. Miris, bukan? 

Padahal urusan pemilihan kepala daerah itu urusan beberapa tahun, sementara urusan pemanasan global menyangkut kelangsungan keberadaan planet bumi. 

Tak heran bila masih banyak yang tidak mengerti. Apalagi peduli untuk ambil bagian sebagai pahlawan emisi. Karena informasi yang mereka butuhkan tidak sampai kepada mereka atau belum menarik perhatian mereka yang masih awam dalam hal pemanasan global ini. 

Oleh sebab itu yang ada malah menjadi pelaku yang menyebabkan pemanasan global. Setiap hari tak merasa bersalah dan taksadar dengan apa yang dilakukan. 

Hal yang paling sederhana dan setiap saat terjadi di depan mata adalah menjadikan bumi ini sebagai tempat sampah. Tak aneh bila kita melihat sampah ada di mana-mana. Tempat sampah sampah hanya jadi pajangan. 

Kebiasaan masyarakat membuang sampah bukan pada tempatnya  sudah sangat biasa. Kebiasaan ini yang harus kita ubah. 

Sama halnya dengan kebiasaan hidup tidak menyayangi makanan. Bisa kita lihat betapa mudahnya orang tidak menghabiskan makanan lalu terbuang begitu saja.

Pola hidup tidak membuang makanan ini yang sangat perlu kita kampanyekan kepada masyarakat.

Pemahaman ini perlu terus disampaikan di berbagai tempat. Di rumah, sekolah, tempat ibadah, rumah makan, dll. Mengambil makanan sesuai dengan  yang dibutuhkan, sehingga tidak sembarangan menyisakan makanan untuk dibuang. 

Saya pikir hanya perlu usaha lebih mengubah sebuah budaya yang tidak baik menjadi baik. Semua tergantung usaha kita bersama juga untuk membudayakan kebiasaan ini sehingga menjadi contoh dan inspirasi. 

Yang paling penting kita menunjukkan bahwa ada yang salah dalam kebiasaan hidup dan itu harus diubah. Bahwa bumi kita sedang mengalami kerusakan dan itu harus dicegah. Semua itu perlu usaha kita bersama. 

Dengan demikian harapan kita adalah timbul kesadaran dan ada upaya untuk memulai ambil bagian menjadi pahlawan kehidupan demi keselamatan bumi kita ini. 

K71 untuk Inspirasiana 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun