Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon Tua di Ambang Punah

1 September 2021   10:14 Diperbarui: 1 September 2021   10:25 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon tua,
Berdiri tegak berusia sepuh
Ranting-rantingnya tlah rapuh

Ringkih diujung kematian
Hanya menunggu angin badai menumbangkan

Atau air bah menghanyutkan, terbenam
Akar yang lemah tak menancap dalam

Pohon tua,
Tertidur, terjaga, antara nyata dan maya
Alangkah senyap buana
Pohon tak bertunas muda
Tinggallah mematung sendiri sahaja

Pohon tua,
Dalam renung senyap
Tak ada riuh teman bercakap
Tak ada gaduh gemerisik daun bercanda

Pohon tua, menunggu punah menjemput raga

Agustus 2021, FS untuk Inspirasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun