Ada kabar yang cukup mengejutkan dari dunia sepak bola tanah air. Tiga asisten pelatih Timnas Sepak Bola Putra Indonesia, Shin Tae-yong yaitu Kim Hae-woon, Kim Woo-jae, dan Lee Jae-hong mundur karena "alasan pribadi."
Kim Hae-woon sebelumnya bertugas sebagai pelatih kiper, Kim Woo-jae pelatih teknik, dan Lee Jae-hong pelatih fisik para penggawa Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Pelatih Shin Tae-yong (STY) sendiri saat ini tertahan di Korea Selatan karena rekannya terjangkit Covid-19 sehingga STY harus menjalani protokol kesehatan sebelum bertolak ke Indonesia. STY yang pernah sukses menukangi Timnas Korea Selatan baru akan tiba di Jakarta pada pekan ketiga Agustus ini.
Karut-marut persiapan Timnas Indonesia
Mundurnya tiga asisten Shin Tae-yong memang menambah karut-marut persiapan Timnas Indonesia jelang ajang penting dalam waktu dekat ini.
Pada Agustus ini, PSSI sejatinya hendak mengadakan pemusatan latihan untuk Timnas Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai persiapan Timnas Garuda sebelum menjalani laga pertama play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan pada (7/9/2021).
Pada laga pertama itu, Indonesia akan menjadi tuan rumah. Pada 12 Oktober, Taiwan giliran akan menjamu Indonesia. Sementara itu, Guam dan Kamboja akan saling berhadapan untuk merebut tiket ke babak berikutnya.Â
Dua tim yang lolos dari babak playoff ini akan melengkapi 24 tim peserta babak Kualifikasi Piala Asia 2023. Dengan aturan tersebut, Indonesia harus berhasil menyingkirkan Taiwan jika ingin melaju ke babak berikutnya.Â
Kemungkinan besar, Timnas Indonesia akan memainkan mayoritas para pemain muda yang telah diterjunkan Shin Tae-yong dalam tiga laga akhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Juni lalu.Â
STY memang fokus membina para bintang muda, dengan tetap memanggil beberapa pemain berpengalaman untuk menciptakan keseimbangan.
STY dalam tiga laga terakhir timnas memanggil dari 27 pemain berumur rata-rata 22,25 tahun. Bahkan, beberapa pemain masih sangat muda sebagai jebolan Timnas Indonesia U-19.Â
Dengan materi pemain yang demikian, rasa-rasanya kita tidak perlu mematok harapan muluk-muluk. Tambah lagi, STY hanya punya waktu pendek untuk mempersiapkan tim pada akhir bulan Agustus ini dan awal bulan September nanti.
Timnas perlu tetap fokus dan optimis
Di tengah situasi yang jauh dari ideal untuk persiapan laga penting, Timnas Indonesia perlu tetap fokus. Kita percaya, ada rahmat terselubung dalam kesulitan. There is blessing in disguise.Â
Kita mengharapkan, staf kepelatihan dan para pemain timnas kita tetap fokus untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Aneka kendala yang ada justru bisa dijadikan pemacu semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi negara.Â
Timnas sepak bola kita bisa belajar dari kesuksesan para atlet kita yang meraih medali dan prestasi pada ajang Olimpiade di Jepang. Atlet angkat besi, misalnya, sehari-hari berlatih dengan fasilitas seadanya, namun berhasil meraih prestasi gemilang.Â
Suporter Indonesia juga perlu memahami bahwa pembinaan sepak bola adalah proyek jangka panjang. Para pemain muda kita perlu jam terbang dan tempaan kompetisi yang keras agar berkembang.Â
Kekalahan demi kekalahan yang dialami Timnas Indonesia yang dipenggawai laskar muda janganlah dinilai sebagai kegagalan. Tetap berikan dukungan tulus untuk para pemuda kita.Â
Kita tahu, di tengah pandemi ini, para pemain juga sulit berlatih dan berkompetisi secara teratur. PSSI baru akan menggulirkan kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia alias Liga 1 musim 2021/2022 mulai tanggal 20 Agustus 2021 mendatang.
Wasana kata, tetaplah fokus dan optimis, wahai Timnas Indonesia. Maafkan warganet dan kami yang kadang-kadang "nakal" membandingkan sepak bola dengan bulu tangkis yang memang jauh lebih jelas prestasinya.Â
Di balik "sikap suka membanding-bandingkan" itu, tersirat harapan dan doa kami untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H