Belum pagi aku sudah mendengar kesibukan di dapur belakang rumah
Matahari juga masih enggan muncul karena belum tiba masanya
Namun bunyi perpaduan pisau dapur dan talenan kayu membentuk irama
Seolah melagukan nyanyian pagi untukku bersegera menilik panggilan ramah
Pisang dipotong memanjang setipis mungkin takboleh patah
Pun jangan sampai pecah bentuk-bentuk ketika digoreng merekah
Keripik pisang renyah nah gurih pun manis menjadi pilihan
Siap disajikan dalam bungkus-bungkus plastik kemasan
Dihamparkannya keripik kemasan dalam diam
Saat banyak mata masih terpejam
Barisan doa dipanjatkan dalam kepasrahan
Berharap rupiah dari setiap kemasan
Tangan cekatan nan terampil mengolah tanpa kenal lelah
Pisang pun dapat dinikmati menjadi sajian dan bawa berkah
Demi anak dan masa depan, dilahapnya segala gundah
Tetap berjuang menjual tiap kemasan demi menggengam rupiah
Untuk hasilkan rupiah takboleh pasrah
Segala lelah dilumat lewat hadirnya keripik kemasan
Kemasan demi kemasan terpampang di warung makan
Tak jarang pula ditawarkan pada tiap orang yang dijumpai di jalanan
Karena sejatinya kebahagiaan ada pada kerelaan berjuang di sepanjang jalan kehidupan
...
Written by Selvari for Inspirasiana
6 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H