Kisah 1: Karyawan Teladan
Seorang karyawan selalu terlambat datang ke kantor. Suatu hari, ia mendapat SP-3 atas kebiasaan buruk tersebut. Atasannya mengingatkan bahwa jika sekali lagi ia mengulang perbuatannya, ia akan diberi sanksi PHK.Â
Dalam keputusasaan, sang karyawan pergi menemui seorang dokter. Dokter memberinya resep dan malam itu ia tidur nyenyak.Â
Setelah meminum obat resep dokter, sang karyawan bangun dengan perasaan gembira karena alarm jam bekernya berbunyi beberapa menit setelah ia membuka mata.Â
Pagi itu ia menjadi orang pertama yang tiba di kantor.Â
Dengan bangga ia mengetuk pintu atasannya dan berkata. "Bos, hari ini saya tidak terlambat. Saya bahkan menjadi orang pertama yang tiba di kantor."Â
Atasannya manggut-manggut sambil menjawab, "Bagus sekali! Terus, kemarin kamu kemana seharian tidak dapat dihubungi????"
Kisah 2: Tolong Tutup Pintu Kelas dari Luar!
Ini kisah semasa SMA saat pelajaran Fisika di sebuah sekolah di Semarang. Saat sedang serius menerangkan guru mendapati seorang teman kami asyik bercerita (mestinya kepada teman sebangku).
Ketika memergokinya, guru yang dikenal galak itu tidak marah. Tumben, kami heran. Dengan suara datar dipanggilnya teman kami tersebut.
"Nok, tulung tutupno lawang kelas saka njobo yo (Nak, tolong tutup pintu kelas dari luar ya)!" katanya pada teman kami itu sambil menunjuk pintu kelas yang kebetulan sedikit terbuka.
Segera teman kami beranjak dan menutup pintu dari luar seperti instruksi. Kemudian dia buka lagi dan masuk ke dalam kelas.
Namun, sebelum dia sempat duduk kembali di bangkunya, guru kami menghentikan. "Lho kowe kok mlebu meneh Nok (Lho kamu kok masuk lagi, Nak)?" katanya.
Teman kami tampak kebingungan.
"Perhatikan instruksi saya! Tutup pintu kelas dari luar, dan jangan dibuka dulu sampai pelajaran saya selesai!" kata guru kami dengan wajah serius.
"Kamu tuh disuruh keluar, Nda* (Nda adalah panggilan akrab untuk teman sepergaulan)!" bisik seorang teman di dekatnya.
Akhirnya, si teman berjalan keluar dengan lesu. Seluruh kelas menaruh kasihan, tapi tak sanggup menahan senyum.
*
Kisah 3 Daging Ganti Rasa
Hanya di negeri plus 62 tercinta, kisah sop daging ganti rasa terjadi:
Suami: Hari ini masak apa, Ma?
Istri: Sop ayam, Pa. Cobain deh pasti enak.Â
Suami: Oke
(setelah suami mencicipi)
Suami: Oh, sop dagingnya hari ini ganti rasa lagi, ya Ma? Kok jadi rasa sop sapi?
Istri: Perasaan tadi aku cemplungin kaldu ay...
(Tamat) Karya: Siwi, Dwika, dan Misun.
***
Kisah hanya humor belaka. Jika terjadi kesamaan  kisah, itu memang disengaja. Nantikan episode berikutnya. Ikuti akun Inspirasiana ya gaes :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H