"Pendidikan itu memberi makna dan cinta bagi tiap individu yang mengecapnya."
(HOPE, Juli 2021)
Perjumpaan singkat namun 'sarat kasih sayang' itu memberikan harapan baik. Baik untuk kami dan baik untuk mereka, generasi anak bangsa.
Ketersalingan akan membawa efek yang memberikan manfaat lebih dalam ketika melakukan sebuah aksi. Sejatinya tiap manusia memiliki tugas dan peran masing-masing, tetapi percayalah bahwa tugas dan peran tiap kita akan saling melengkapi dan membawa berkat.
Berjumpa dengan pendidik-pendidik hebat di sebuah daerah sejuk bernama Ringinsari, sebuah desa dengan pemandangan eksotis Merbabu di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, menciptakan makna tersendiri. Saat itu adalah waktu dimana HOPE berjumpa dan saling berbagi mengenai makna sekolah ramah berkebutuhan khusus.
Enam puluh menit sesi jadi tidak terasa, karena penuh dengan tawa dan canda. Perkenalan singkat tidak membuat kami kaku. Hari itu masa PPKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masih berlangsung di Provinsi Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Boyolali.Â
Kami untuk pertama kali harus bertemu tatap muka untuk sebuah rencana dan program jangka panjang yang akan kami jalankan terkait program-program untuk pengembangan edukasi di daerah ini. Prokes kami jalankan dengan sangat ketat. Tidak lebih dari 15 kursi dan meja ditata dengan sedemikian rupa.
Masker, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan telah menjadi lekat dengan lingkungan sekolah ini. Saat itu siswa masih belum aktif belajar. Sungguh sebuah kesempatan yang sangat baik dapat melihat dan berbagi disini.
Beberapa agenda yang dibahas saat itu adalah :
- Makna serta pemahaman umum maupun teknis mengenai sekolah ramah berkebutuhan khusus
- Rencana pendampingan jangka pendek dan jangka panjang untuk sekolah ini
- Program parenting
- Program Rumah Buku untuk desa
- Program pengayaan pendidikan untuk mereka-mereka yang belum tersentuh oleh pendidikan formal karena keterbatasan dalam berbagai hal
Makna Sekolah Ramah Berkebutuhan Khusus