Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dolanan sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak

10 Juli 2021   10:41 Diperbarui: 10 Juli 2021   10:46 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nilai gotong royong dalam permainan tradisional gobak sodor (Sumber: revolusimental.go.id)

Masa kanak-kanak adalah masa paling menyenangkan. Hal yang paling menyenangkan adalah bermain.

Pada saat yang sama, masa kanak-kanak adalah masa keemasan. Itu adalah masa terbaik untuk tumbuh kembangnya kepribadian anak-anak.

Maka tidaklah aneh kalau ada perumpamaan, "Belajar di masa kanak-kanak terpatri sampai mati. Sementara belajar di masa tua akan cepat luntur."

Pada masa keemasan (golden age) merupakan saat yang paling tepat untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak, baik nilai religius maupun nilai-nilai sosial. Bahasa kekiniannya disebut sebagai penanaman nilai karakter.

Mengingat anak-anak menyukai permainan maka sangat tepat menanamkan nilai karakter melalui permainan atau lebih dikenal dengan istilah dolanan. Banyak dolanan tradisional yang cocok sebagai sarana penanaman nilai-nilai kepribadian kepada anak-anak.

Sebut saja misalnya permainan gobak sodor dan lompat karet. Kelihatannya hanya permainan sederhana. Padahal kalau kita melihat lebih dalam, banyak nilai pendidikan karakter di dalamnya.

Nilai gotong royong dalam permainan tradisional gobak sodor (Sumber: revolusimental.go.id)
Nilai gotong royong dalam permainan tradisional gobak sodor (Sumber: revolusimental.go.id)
Contoh dalam permainan gobak sodor. Permaianan yang dimainkan oleh dua kelompok ini mengandung banyak ajaran. Nilai-nilai tersebut antara lain:

Pertama, mengajarkan keberanian. Bukan asal berani tapi dengan penuh perhitungan. Sebelum mengambil langkah maka pemain harus memperhitungkan. Kapan maju dan kapan harus diam menunggu.

Kedua, melatih kerja sama. Gobak sodor adalah permainan beregu. Setiap langkah yang diambil seorang pemain berpengaruh terhadap teman dalam satu grup. Jadi harus dipikirkan terlebih dahulu setiap langkahnya, tidak boleh gegabah.

Ketiga, ajaran untuk tahan mental. Tekanan dan intimidasi akan senantiasa terjadi sepanjang permainan. Siapa kuat mental merekalah pemenangnya. Sebaliknya, yang lemah mentalnya akan cepat menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun