Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Puisi Kolaborasi) Pandemi dan Peduli

8 Juli 2021   08:27 Diperbarui: 8 Juli 2021   08:41 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Pixabay.com

Semua sudah dan sedang terjadi, saat ini negeri tercinta dilanda pendemi. Hari-hari mencekam harus dilalui. Suara sirene terdengar silih berganti.

Namun semua ini takberarti membuat hidup harus berhenti. Apa yang terjadi memang harus terjadi. Semua tergantung kita menyikapi.

Dalam setiap kondisi pasti ada sesuatu yang berarti. Saat pandemi ini semoga menghadirkan  rasa untuk lebih saling peduli.

Adakah di antara  kita masing-masing dapat merefleksikan hal ini?

1/
Virus korona semakin menjadi-jadi
Bukan hanya di sana di sini pun ada di kanan kiri
Walaupun ada rasa takut tetap   harus dihadapi
Percaya kita mampu melewati kondisi ini

2/
Corona ada di mana-mana
Lingkungan sekitar bahkan tetangga
Kini saatnya bergandeng tangan
Jangan maunya jalan sendirian

3/
Korban terus bertambah
Kabar duka terus berdatangan
Merenggut siapa saja tak pandang usia
Tetap jaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar

4/
Jika kontak dekat Anda terpapar corona
Lakukan swab PCR janganlah lupa
Meski Anda tanpa gejala
Demi lindungi keluarga tercinta

5/
Sungguh minggu-minggu yang amat berat
Satu persatu sahabat bertumbangan
Kabar duka dari handai taulan tidak hentinya datang
Semoga kita semakin menyadari dan bertanggung jawab atas kehidupan di alam semesta ini

6/
Corona semakin dekat dengan kita
Sudah merambah sampai ke pelosok desa
Jangan lengah dan tetap waspada
Tingkatkan imun dan taati protokol kesehatan

7/
Jangan menjauh dari yang terpapar virus korona
Apalagi menganggap ini adalah cela
Berikan penghiburan dan doa
Sebab ini yang akan menjadi asa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun