Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menata Kata untuk Bahagia

20 Juni 2021   10:14 Diperbarui: 20 Juni 2021   10:11 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Julia Avamotive from pexels

Perihal rasa yang tersimpan di sanubari
Terkadang ada kesal menyesak yang melanda
Saat telinga menangkap kata-kata
Menusuk pedih hingga ke ulu hati

Tak hanya lidah, tapi juga jari
Fitnah dan caci maki
Di ruang maya, di mana kita tak saling bertatap
Tidak pula saling mengenal

Adakah terpikirkan oleh kita
Dalamnya luka karena kata-kata
Menggores membekas hingga jiwa merana
Terngiang membayang di kepala tak bisa lupa

Jangan sembarang mengumbar kata
Jika tak ada yang pantas untuk diucapkan
Karena luka hati akan tetap tinggal
Dengan rasa sakit yang bisa terbit kapan saja

Maka bijaksanalah dalam menata kata
Untuk akhirnya memberi bahagia
Juga mendidik sesama menjalani hidup bermakna
Sehingga tak akan meninggalkan luka yang melara

19/06/2021

(Puisi kolaborasi by Nara untuk Inspirasiana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun