Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sore di Gentala Arasy

16 Juni 2021   10:54 Diperbarui: 16 Juni 2021   11:03 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gentala Arasy - Foto: Novrialdi D Putra CC 4.0

Langkahmu mengalir pada titian
Melintas di atas air pasang yang menuntun haluan
Langkah-langkah kecil yang terantuk keraguan
Akankah kau berpaling ke arahku, sekedar melempar tatapan?

*

Halah, jejakmu masih basah
Mengapa sulit menghapus resah yang menjelang, saat kautelah melangkah
Padahal tak sulit mencatatkan kisah, meski harus terbenam dalam sumpah serapah
Dan kitapun berpisah, sudah

"Biarlah kautenggelam ke dasar hati, serupa biduk karam dan terlupakan." 

Dan hatiku luruh di Batanghari
Dalam belaian mesra, kenangan tak bertepi
Hiruk pikuk dan secangkir kopi
Menyalakan api di batas Gentala Arasy. 

***

Batam, 13 Juni 2021

Dian Albatami untuk Inspirasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun