Sisi negatif klub-klub sepak bola artis
Di sisi lain, kita tak bisa mengesampingkan dampak negatif yang mungkin saja akan muncul dari kehadiran klub-klub sepak bola artis. Klub-klub sepak bola artis bisa saja hanya jadi pemanis jika hal-hal berikut terjadi:
Pertama, tiada visi dan misi terukur untuk kemajuan kompetisi nasional
Apa sumbangan klub-klub sepak bola artis untuk kemajuan kompetisi nasional secara keseluruhan? Apa visi dan misi terukur untuk memajukan persepakbolaan nasional?
Jika klub-klub sepak bola artis ini hanya memikirkan keuntungan material untuk klub mereka saja, klub-klub ini hanya akan jadi pemanis untuk kompetisi yang buruk rupa. Klub-klub lain yang tak memiliki sponsor kuat akan justru makin ketinggalan jauh.Â
Liga Indonesia bisa menjadi kompetisi dengan jurang perbedaan kualitas yang terlalu jauh. Tak menarik lagi. Juaranya itu-itu saja. Membosankan.
Akan menjadi berbeda bila klub-klub bola artis mendukung kemajuan kompetisi nasional secara keseluruhan dengan visi dan misi yang jelas.Â
Umpama, menginvestasikan dana dan upaya untuk pembangunan fasilitas pembinaan usia dini dalam rupa akademi sepak bola usia muda.Â
Ambil saja contoh akademi klub-klub besar dunia yang sukses mencetak bibit unggul pemain untuk kompetisi nasional secara umum. Jebolan akademi Real Madrid dan Manchester United, misalnya, banyak bermain di klub-klub lain.
Kedua, tiadanya pemerataan pendapatan melalui trickle down effect
Apa jadinya jika tiada aturan besar gaji pelatih dan pemain serta financial fair play dalam kompetisi nasional kita? Klub-klub artis bisa jadi sangat dominan dan auto-juara liga.