Uji coba sebagai persiapan terakhir
Dua uji coba melawan Austria dan Rumania yang dimenangkan Inggris dengan skor 1-0 menjadi dua uji coba pamungkas sebelum Inggris terjun dalam turnamen sesungguhnya, Piala Eropa.
Akan tetapi, Gareth Southgate justru mengambil aneka keputusan ganjil yang mengundang banyak tanda tanya. Sewajarnya, timnas sekelas Ingris harus segera dimainkan bersama agar pengertian para pemain terjalin segera.
Memang benar, pada uji coba pertama para penggawa Manchester City, Manchester United, dan Chelsea diberi jatah libur karena kelelahan setelah berlaga pada final kompetisi klub Eropa.
Akan tetapi, pada uji coba kedua seharusnya Southgate menurunkan formasi terbaik Inggris alih-alih memasang lagi tim eksperimental yang bahkan melibatkan para pemain yang tidak didaftarkan masuk anggota tim untuk Euro 2020.
Keputusan ganjil, akankan Inggris berhasil?
Inggris tergabung dalam Grup D. Pada Minggu, 13 Juni nanti Inggris akan melawan Kroasia. Kemudian tim the Three Lions akan menghadapi Skotlandia pada Jumat, 18 Juni. Pada laga  terakhir, tim negeri Ratu Elizabeth ini akan menjamu Republik Ceko pada Selasa, 22 Juni.Â
Menariknya, semua pertandingan itu akan dilangsungkan di Stadion Wembley. Ada keuntungan besar Inggris sebagai tuan rumah tiga laga penyisihan grup D.
Menjadi sebuah pertanyaan besar: dengan aneka keputusan ganjil Southgate, akankah Inggris berhasil menemukan formasi terbaiknya untuk menyongsong laga-laga berat Piala Eropa ini?
Ada dua hal yang mungkin menjadi tujuan Southgate dengan aneka keputusan ganjilnya:
Pertama, menjaga kemungkinan cedera para pemain andalannya