Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Copa Amerika Dipindah ke Brasil dan Hikmah untuk Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

2 Juni 2021   06:05 Diperbarui: 2 Juni 2021   06:17 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah berita mengejutkan tentang negara mana yang akhirnya menjadi tuan rumah Copa Amerika 2021. Pada akhir bulan Mei, CONMEBOL, badan sepak bola Amerika Selatan, memindahkan turnamen Copa Amerika dari Argentina ke Brasil dua minggu sebelum dimulainya acara. 

Padahal, Kolombia dan Argentina seharusnya menjadi tuan rumah bersama.  Kolombia batal menjadi tuan rumah setelah protes politik domestik yang berakhir dengan kerusuhan massal. Argentina gagal jadi tuan rumah setelah kasus Covid-19 meningkat tajam di negara tersebut.

Apa hikmah pemindahan Copa Amerika dari Argentina dan Kolombia ke Brasil ini bagi Indonesia sebagai calon penyelenggara gelaran Piala Dunia U-20 nanti?

Kronologi pembatalan tuan rumah bersama Copa Amerika 2021

Brasil dipilih karena memang memiliki fasilitas dan pengalaman dalam menyelenggarakan ajang olahraga internasional. Hanya saja, Brasil sebenarnya juga belum bisa menangani Covid-19 dengan baik.

Lebih parah lagi Argentina yang sedang kepayahan menangani Covid-19. Negara ini memiliki jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak ketiga dan kematian terbanyak keempat per 100.000 penduduk dalam seminggu terakhir.

Terlepas dari lonjakan rekor dalam kasus harian dan kematian, Presiden Argentina Alberto Fernandez menawarkan untuk menggelar seluruh turnamen di negaranya pekan lalu. CONMEBOL pada 20 Mei memang telah menyingkirkan Kolombia sebagai calon tuan rumah karena Kolombia terus dilanda protes terhadap Presiden Iván Duque terkait penanganan Covid-19.

Risiko menggelar turnamen di Argentina membuat beberapa pemain angkat bicara. Bintang Uruguay Luis Suarez, pada hari Jumat mengatakan kepada wartawan, "Kita harus memprioritaskan kesehatan manusia."

Turnamen Copa Amerika, yang akan dimainkan 13 Juni hingga 10 Juli, awalnya dijadwalkan untuk 2020, tetapi pandemi memaksa penundaannya. CONMEBOL menolak permintaan Kolombia untuk penjadwalan ulang lain awal bulan ini.

Copa América tahun ini akan menjadi yang pertama diselenggarakan oleh dua negara. Hal ini sejatinya menawarkan peluang untuk format baru di mana 10 tim akan dibagi rata di setiap negara tuan rumah dan empat teratas di setiap grup akan maju ke babak sistem gugur. 

Final awalnya akan dimainkan di Kolombia. Grup A menampilkan Argentina, Bolivia, Chili, Paraguay, dan Uruguay, dan Grup B berisi Brasil, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela.

Dahsyatnya dampak Covid-19 di Amerika Selatan

Relokasi turnamen terjadi karena banyak negara Amerika Selatan mengalami peningkatan kasus virus dan kematian setiap hari dan beberapa berjuang dengan peluncuran vaksin Covid-19 yang lambat.

Dari 10 negara dengan kasus dan kematian harian terbanyak di dunia per 100.000 penduduk minggu lalu, enam adalah Amerika Selatan. Argentina berada di urutan ketiga dalam kasus harian dan keempat dalam jumlah kematian; Brasil berada di urutan kesembilan dalam kasus harian dan ketujuh dalam kematian.

Pandemi juga telah mempengaruhi sepak bola klub: tim Argentina River Plate baru-baru ini mengalahkan Independiente Santa Fe dari Kolombia meskipun kehilangan 20 pemain andalannya.

Hikmah untuk Indonesia

Apa yang terjadi pada Argentina  dan Kolombia semoga tidak terjadi pada Indonesia yang dipercaya FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023. Kita tahu, Piala Dunia U-20 akan tetap digelar di Indonesia meski mundur dari jadwal semula, yakni 2020 lalu.

Akibat merebaknya COVID-19, FIFA memang sudah memundurkan jadwal Piala Dunia FIFA U-20 putra dua kali dari jadwal semula yakni tahun 2020 menjadi pada 2021 dan kemudian akhirnya pada 2023 nanti.

Tidak bisa kita kesampingkan kemungkinan FIFA memundurkan kembal jadwal dan atau bahkan memindahkan event sepak bola seperti Piala Dunia U-20 bila kasus Covid-19 di negara tuan rumah makin tidak terkendali.

Pemerintah Indonesia dan kita sebagai masyarakat Indonesia perlu bersatu hati untuk mendukung gelaran Piala Dunia U-20 di negara kita pada 2023 nanti. Salah satu caranya adalah dengan semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19.

Kisruh politik dan tak terkendalinya Covid-19 di Argentina dan Kolombia sudah menjadi bukti betapa runyamnya situasi penanganan pandemi bisa mempengaruhi event olahraga besar. 

Selain itu, panitia penyelenggara perlu segera melakukan langkah-langkah terukur untuk meyakinkan FIFA bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20. 

Jangan sampai kejadian tak mengenakkan dialami tim-tim peserta dan para jurnalis asing akibat kita kurang sigap. Kita ingat bagaimana kekecewaan pemain bulu tangkis kita saat dilarang tanding di All England lalu di Inggris. 

Aturan pemerintah dan aturan kompetisi harus sinkron. Terapkan sistem gelembung atau bubble demi antisipasi Covid-19 jauh-jauh hari pada tim peserta, jurnalis, dan panitia. Kehadiran penonton di stadion perlu dipertimbangkan dan diatur baik-baik.

Mumpung waktu persiapan masih cukup panjang, mari kita berikan yang terbaik demi kesuksesan Piala Dunia U-23 di negeri kita. Jika berhasil digelar dengan gemilang, nama baik Indonesia akan semakin mendunia!

Salam sehat dari Inspirasiana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun