Menjelang Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2021, Cinta Laura menjadi tren di media sosial, khususnya Twitter. Ada apa? Rupanya Cinta Laura diam-diam memberikan teladan bagaimana menjadi insan berperikemanusiaan.
Kepada YouTuber Gritte Agath, Cinta Laura mengatakan bahwa ia tidak suka menghabiskan banyak uang untuk membeli barang mahal atau branded. Sejak kecil ia diajar oleh orangtuanya untuk memandang kehidupan secara luas.
"Aku guilty (merasa bersalah) kalau ngebeli sesuatu yang baru atau mahal. Misalnya tas branded 30 juta, bayangkan berapa keluarga atau anak yang bisa aku sekolahin dan kasih makan dengan uang 30 juta," jelas Cinta Laura.
Alih-alih membeli barang bermerek luar negeri, ternyata aktris blasteran Jerman-Indonesia itu gemar mengoleksi barang-barang produksi dalam negeri.
Dirilis Kompas.com, aktris berusia 27 tahun itu rupanya mengenakan produk fesyen buatan lokal. Antara lain brand lokal berbasis di Bali, VER. The Label; Cover Me Not karya supermodel Kelly Tandiono; sepatu One Triple Nine, dan batik Rinjanie Avon.
Rupanya, Cinta Laura menjawab kritikan itu dengan teladan cinta bangsa Indonesia secara amat nyata. Cinta memang keminggris, tetapi hatinya seratus persen cinta Indonesia.Â
Cinta Laura gemar bantu kaum miskin
Warganet di Twitter menanggapi viralnya wawancara Cinta Laura soal kesederhanaan hidup dengan reaksi positif. Ada pula warganet yang mengisahkan bahwa dia pernah mendengar bahwa Cinta Laura membiayai anak-anak di pelosok Indonesia.Â
Salah satu sekolah yang disebut adalah yang berlokasi di Bilangan, Bogor bagi anak-anak setempat. Cinta turut mendukung karya yayasan yang dikelola keluarganya, Soekarseno Peduli.
Cukup mudah menemukan jejak digital karya sosial Cinta Laura bagi anak bangsa yang menderita. Pada 2013, Cinta Laura menggalang dana dalam acara buka puasa dan fashion show bersama para selebritas Jakarta. Cinta Laura menyalurkan dana itu untuk kaum miskin, terutama untuk pembangunan sekolah.Â