Kita selalu mengatakan bahwa bukan agamanya yang salah, tetapi orangnya yang tidak benar.Â
Pertanyaannya. Mengapa orang beragama yang sudah mendapat pengajaran yang benar  itu masih tetap tidak benar?Â
Apabila  orang yang belajar bahwa satu tambah satu itu sama dengan dua, maka di mana dan kapan pun akan tetap dengan keyakinannya 1+1=2.
Apakah beragama itu bukan matematika seperti halnya sepak bola?Â
Agama mengajarkan kebaikan, tetapi tetap juga melakukan kejahatan. Agama mengajarkan untuk saling mengasihi, tetap masih membenci juga atas nama berbeda. Baik hanya kepada yang sama dan sepemikiran.Â
Sekali lagi, beragama macam apa ini sesungguhnya. Kadang memang sulit memahami, tetapi inilah dunia dengan hal yang membuat kita penuh tanda tanya dan kebingungan.Â
Apakah Aku Sudah Mengasihi?
Semestinya kita sepakat bahwa semua agama mengajarkan tentang  cinta kasih kepada siapa dan makhluk apa saja.
Mungkin kita perlu kerendahan dan kelembutan  hati untuk selalu bertanya pada diri.Â
Apakah aku sudah mengasihi selama ini? Bukankah agamaku mengajarkan hal ini?Â
Apakah kita hanya sebatas bangga telah memeluk agama yang terbaik dengan jaminan masuk surga lalu masa bodoh dengan perilaku hidup kita?Â
Lah, dengan membenci pun bisa masuk surga. Buat apa repot baik sama orang yang berbeda keyakinan.Â