Jagad maya dihebohkan dengan sebuah unggahan yang viral. Diberitakan oleh laman Facebook Denpasar Info bahwa para pemudik di Bali putar balik di cekik.
Inilah judul unggahan yang viral itu: PULUHAN PEMUDIK PUTAR BALIK DI CEKIK
Ya ini bukan berita bohong. Sungguh-sungguh ditulis betapa tegasnya petugas pencegahan arus mudik Lebaran 2021 menjalankan peraturan pemerintah demi menangkal pandemi Covid-19.
Pulau Bali yang selama ini identik sebagai pulau yang indah dan ramah pun ternyata tetap disiplin. Para pemudik Bali putar balik di cekik. Seorang warganet langsung menulis komentar demikian:
"Jangan main cekik, tolong beritahu secara baik-baik saja. Suruh kembali ke tempat tinggalnya," tulis warganet itu sembari mengiba.Â
Cekik adalah sebuah jalan raya di Gilimanuk, Jembrana, Pulau Bali. Aparat gabungan TNI, Polri, Dishub, dan Pol PP menghalau pemudik di sekitar Tugu Cekik.
Karena itu, sangat wajar para pemudik Bali putar balik di Cekik.Â
Kenapa pemudik arah Garut di sayang?
Seandainya aparat gabungan di Garut mengadakan penyekatan arus mudik Idul Fitri 2021 di kawasan istimewa ini, mungkin akan juga ada berita pemudik Garut putar balik di sayang.
Itu karena memang ada daerah Sayang di Rancaekek arah Garut. Karena itu, sangat bahagialah para pemudik Garut putar balik di Sayang.Â
Penulisan "di" dan "di-"
Sebenarnya tragedi "pencekikan" pemudik di Bali ini tidak perlu terjadi jika kita memahami penggunaan "di" sebagai kata depan yang memang harus ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.Â
Lain halnya jika "di-" dimaksudkan sebagai awalan kata kerja pasif yang memang harus ditulis serangkai. Umpama: "dilamar".Â
Akan tetapi, yang paling penting ialah bahwa warganet yang mengira telah terjadi pencekikan di Bali telah membuat kita terhibur. Juga secara tidak sengaja mengingatkan kita akan aturan tata bahasa Indonesia.Â
Demikian siaran Dunia Dalam Derita dari stasiun TV Inspirasiana Kompasiana.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI