"Itu dia wanita anggun yang kunanti," gumam Jack memuji teman wanitanya, Annette.
Sesuai namanya Annette selalu terlihat anggun. Seperti Bunga di padang gurun sekalipun tiada yang melihatnya, ia berperangai murni, tulus.
"Anggun ketika ia berjalan sambil membawa secangkir kopi untukku". Sahut Roney tersenyum.
Anggun?
Wanita yang anggun terpancar dari nada suara dan sinar mata. Suara akrab, menghangatkan suasana. Bagi wanita keanggunan menjadi milik lestari, abadi melekat.
Keanggunan melahirkan perilaku keibuan, kehadirannya menimbulkan rasa damai. Meredakan keberangan kaum pria.
Pria tergoda melalui mata. Wanita tergoda lewat telinga. Katakanlah sesuatu kepada wanita. Perkataan lembut, menyejukkan hatinya.
"Percuma cantik jika ia membosankan!", ujar Roney sinis. Pasalnya Reina sering jutek. Wanita ini paling sering gak kompak diantara kita.
Keanggunan mempunyai daya tarik magis. Memancarkan suasana hangat, persahabatan, kegembiraan dan menyemarakkan.Â
Anggun bukan sesuatu yang dibuat-buat, bukan drama queen namun hiasan pribadi yang melekat. Aksesori yang lahir alami. Tingkah laku yang dibuat-buat akan tampak sebaliknya.
"Menurutmu bagaimana pria yang anggun?", tanya Jack padaku.
Pria yang anggun adalah pria gagah dan sejati (genuine). Seorang pria sejati yang gagah akan mempersilahkan seorang wanita duduk di MRT (Mass Rapid Transit), sementara ia berdiri karena penumpang penuh. Berkorban tanpa imbalan. Memberi tanpa balasan.
Pria sejati akan mengagungkan wanita; neneknya, Â ibunya, istrinya, putrinya, serta memperlakukan sesamanya dengan penuh hormat.
Tak berapa lama lewatlah 2 wanita dewasa memakai rok mini. Jack dan Roney saling berpandangan.
"Terlalu pendek, gaes!", ujar Roney serius. Aku dan Annette melongo.
Pakaian menunjang keanggunan seseorang. Mungkin dirinya tak secantik Kate Middleton namun ia, wanita yang luwes, pantas dicintai. Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan. Ia tertawa tentang hari depan.
Hindari balutan masa kini yang serba minim. Itu akan membuat keanggunanmu tercoreng. Penunjang keanggunan ialah pakaian yang melekat, pantas dan elok.
Ia akan berpikir ulang bila mengenakan rok mini dengan tinggi hak sepatu 9 cm. Bila ada wanita pemakainya, Â cenderung ingin menonjolkan kelebihannya sebagai pemikat. Kaki jenjang, mulus sebagai daya tarik.
"Ingin anggun? Berbudi pekerti yang baik!" , ujar Jack lagi. Roney manggut-manggut. Tutur kata lembut menenangkan pendengarnya.
Tanyalah pada diri sendiri, mengapa ingin berbalut kain tak senonoh sehingga merusak keanggunan. Dirinya pula yang memorakporandakan.
Duhai wanita, jangan bertindak bodoh!. Tak sedikit wanita berperangai kasar, suaranya meledak-ledak, tiada ketenangan.
Oh, itu melunturkan keanggunannya. Berperangai dan bersikaplah baik, itu akan menonjolkan keanggunan.
Wanita anggun bagai angsa di atas air. Pria sangat suka dengan wanita manis. Manis berkata-kata dan manis bersikap. Semanis kopi hangat yang siap diteguk.
Jack menyalami Annette, wanita anggun itu lalu duduk di sebrang tempat duduknya. Roney langsung pamit.
"Stay cool and lovely", ujar Ron
"Sampai jumpa, Ron!"
(*) Nama-nama disamarkan
Tulisan CP untuk Inspirasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H