Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Omong Kosong Sakit Hati

4 Mei 2021   13:11 Diperbarui: 4 Mei 2021   13:32 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dendam yang tak hilang walau hari sudah berganti
Bila ada yang menyakiti tumbuh benci di hati
Semakin hari semakin bersemi
Menunggu kesempatan membalas sakit hati ini
Hari-hari menyiksa harus dilalui
Rasa benci yang bagai belatung menggerogoti
Sesak yang mengimpit dada tak terobati
Aku begitu bodoh terjebak dalam kondisi ini
Terlena dalam kegelapan tak bertepi
Menyia-nyiakan hidup yang tepermanai
Menyiksa diri hanya untuk membenci
Yang taksadar menyakiti diri sendiri
Demi si tuan yang membodohi
Melupakan sang tuan sejati yang tak mengenal sakit hati.


@refleksihati 02 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun