Atau bagaimana misalnya, saat kita merasa seakan ingin menangis hanya dengan melihat halus lembut kulit tubuhnya. Sementara kita merasa diri sebagai pengganggu yang tidak layak, bahkan tampak bagai orang aneh yang mengerikan.
Kita mungkin merasakan kenyataan seperti itu sebagai gambaran budak cinta yang bodoh dan tak bernyali sama sekali. Atau gambaran orang yang dilanda overthinking, pikiran rendah diri yang berlebihan.
Namun, tunggu dulu, Kawan. Cobalah jujur kepada diri sendiri. Walaupun rasanya tidak sampai seperti mau merayap karena merasa diri tidak layak di hadapan sang pujaan hati, mungkin hampir tidak ada manusia yang jantungnya tidak berdegup saat menatap sosok yang dikagumi, yang kepadanya kita menaruh hati.
Kalau perasaan ini ternyata tidak berlaku umum, maka berarti ada rasa cinta yang biasa saja. Tidak berlaku istilah cinta luar biasa sebagaimana judul lagu dari Andmesh Kamaleng yang sangat enak didengar itu.
Ungkapan perasaan Thom melalui lagu ini, barangkali mewakili kenyataan yang juga pernah kita alami pada masa lalu, perasaan di antara muda-mudi. Berharap sang pujaan hati juga menaruh perhatian, yang mencari-cari untuk memastikan apakah kita juga berada di sekitar. Kalau ada yang masih seperti ini walaupun sudah tua, barangkali tidak terlalu buruk juga, untuk tidak mengatakannya sebagai creepy. Hehe.
Padahal, harapan yang nyaris tanpa ada usaha untuk menggapainya itu, hanyalah perasaan mabuk dari seorang pria yang sama sekali tidak percaya diri dengan apa yang dia punyai. Angan-angan ini hanya akan berakhir dengan rasa sesak akibat cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Namun, jangan salah, Kawan. Rasa sakit pada tingkat yang paling tinggi ternyata bisa melahirkan maha karya seni yang bernilai tinggi. lagi-lagi, absolutely state of the art.
Lagu ini telah dinyanyikan dalam berbagai versi kover oleh penyanyi kondang dunia, di antaranya oleh Kelly Clarkson, Prince, The Pretenders, Carrie Manolakos, Macy Gray, Lea Michele dan Dean Geyer, Vega Choir, The Bluecoats Drum and Bugle Corps. Selain itu juga dinyanikan oleh talenta-talenta berbakat dari berbagai negara dalam ajang pencarian bakat. Sebagaimana misalnya dibawakan oleh Brian Justin Crum pada semifinal American Got Talent Tahun 2016.
Oleh sebab itu, kita jangan memandang rendah kepada orang yang merasa dirinya rendah dan tidak pantas, Kawan. Semua kebanggan pun akan segera menjadi masa lalu.
Orang-orang waras tidak akan membawa-bawa masa lalunya yang penuh dengan beban ke masa depan. Hanya dengan cara seperti itu orang-orang biasa yang sering kali merasa diri rendah dan tidak pantas bisa menjadi merasa spesial. Perlu untuk merasa diri spesial untuk bisa mendekati "malaikat" kita yang memang sudah spesial dari sananya.
Kawan, orang-orang yang bernyanyi dari hatinya tak jarang akan membawa kita merasa ingin bernyanyi bersama. Bahkan membuat kita tersenyum sambil menitikkan air mata.