Sudut pajangan aneka scarf syal dari serat bambu tampil memikat. Deretan warna kalem menggoda mata dan kreativitas calon penggunanya. Pelengkap tampil trendi modis berbekal serat bambu.
Kini di perdagangan mulai marak jenis katun bambu. Semakin banyak pilihan bahan. Terbuka antara sintetis dan alami. Inspirasi pengolahan materi yang melimpah menjadi sarana kesejahteraan bersama.
Produk peduli kesehatan berbahan arang bambu
Tidak hanya serat bambu yang dikreasikan menjadi busana dan pelengkapnya. Materi bambu yang dikulik adalah arang bambu. Aneka produk yang diracik dan ditawarkan.
Produk berbasis medan magnet yang dibangkitkan dari materi arang bambu. Memberikan rasa hangat di tubuh, menarik keluar toksik dan menata metabolisme tubuh. Saya pribadi belum ngeh mekanismenya. Mungkin semacam gelang kalung kesehatan yang beredar.
Teringat masa dulu sebelum tersedia pasta gigi, sesepuh menggunakan bubuk batu bata ataupun arang. Menggunakan sabut kelapa sebagai embrio sikat gigi.
Pun penggunaan seduhan arang merang padi sebagai sarana perawatan rambut. Merang atau tangkai malai padi dibakar hingga terbentuk arang. Arang diseduh, dienapkan semalam lalu disaring.
Para nenek yang rajin keramas dengan seduhan arang merang padi alias londho terbukti rambut tetap hitam hingga masa sepuh. Tanpa harus semir rambut untuk menutupi uban.
Penutup
Mampir sejenak menyimak kreativitas penggunaan serat dan arang bambu di RT tetangga menyerap inspirasi. Betapa alam kita Nusantara sangat kaya, salah satunya tanaman bambu. Menggugah kreativitas setiap anak Bangsa untuk mengolahnya secara bertanggung jawab. Melestarikan alam, menopang kesehatan. Salam Inspirasiana.