Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The World Happiness Report 2021: Pelajaran untuk Kebahagiaan Indonesia dari 7 Perempuan Pemimpin Dunia

23 Maret 2021   07:13 Diperbarui: 23 Maret 2021   07:47 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Perempuan pemimpin negara yang sukses dalam menangani Covid-19 | Foto diambil dari www.forbes.com

Dalam rangka merayakan Hari Kebahagiaan Internasional yang jatuh pada 20 Maret kemarin, The World Happiness merilis hasil penelitiannya yang ke-9 untuk tahun 2021. Jika beberapa tahun sebelumnya fokus laporan ini adalah cara-cara pemerintah "membahagiakan" masyarakatnya dalam penerapan kebijakan ekonomi, politik, dan sosial, maka pada tahun ini cukup berbeda, setelah satu tahun pandemi berlangsung di seluruh dunia.

Laporan tahun ini berfokus kepada efek dari Covid-19 terhadap nasib setiap orang di seluruh dunia. Dikutip dari laporan tersebut, para peneliti memiliki dua tujuan dalam membuat laporan tahun ini, yaitu fokus pada efek Covid-19 terhadap struktur dan kualitas kehidupan seluruh manusia, selanjutnya untuk menggambarkan dan mengevaluasi bagaimana pemerintah di seluruh dunia menangani pandemi.

Kesedihan dan Kekhawatiran Meningkat 

Pada tahun ini, Finlandia kembali mendapatkan peringkat pertama sebagai negara paling bahagia di seluruh dunia. Ini adalah keempat kalinya secara berturut-turut Finlandia menempati peringkat pertama, menyusul kemudian Denmark, Swiss, dan Islandia.

Sedangkan negara paling tidak bahagia di dunia adalah Zimbabwe, Tanzania, Jordan dan India. Sementara itu, peringkat Indonesia dibandingkan dengan tahun 2019 naik dari peringkat ke-84 menjadi peringkat ke-82 pada tahun ini.

Data laporan yang disponsori setiap tahun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa ini, berasal dari masyarakat di 149 negara yang diminta untuk menilai kebahagiaan mereka sendiri. Laporan ini melihat enam variabel kunci untuk mendapatkan skor kebahagiaan, yaitu pendapatan, kebebasan, kepercayaan kepada pemerintah, harapan hidup yang sehat, dukungan sosial dari keluarga dan teman, serta kemurahan hati.

Salah satu hal yang menjadi fokus adalah bagaimana pandemi telah membuat seluruh masyarakat dunia menjadi lebih tidak bahagia. Dibandingkan dengan tahun 2019, emosi negatif di seluruh dunia meningkat. Kesedihan meningkat sebanyak 3% dari tahun sebelumnya, yaitu naik dari 23,2% menjadi 26,1%. Kekhawatiran juga meningkat sebanyak 3% dari 38,4% menjadi 41,5%. Sedangkan emosi positif tertawa dan kebahagiaan tidak mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Indonesia dalam The World Happiness Report 2021

Menurut penulis, tidak banyak pembahasan yang disediakan mengenai Indonesia dalam laporan The World Happiness Report tahun ini. Namun, terdapat sebuah data yang patut diperhatikan oleh masyarakat dan juga pemerintah Indonesia.

Ditemukan sebuah korelasi di mana Indonesia menjadi negara dengan tingkat kepatuhan protokol Covid-19 terendah di seluruh Asia Pasifik, dengan tingkat skor Programme for International Student Assesment (PISA) yang rendah. PISA adalah studi internasional tentang prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa sekolah di sebuah negara. 

Skor kepatuhan protokol kesehatan Indonesia menjadi yang terendah di Asia Pasifik, yaitu 43%, di mana rata-rata seluruh negara di Asia Pasifik adalah 67,4%. Negara lain di Asia Pasifik seperti Singapura dan China, yang memiliki skor PISA tinggi, masyarakatnya justru patuh dalam menjalankan protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun