Namun seperti halnya debu-debu yang saya temukan di kamar maka debu-debu berupa racun yang ada dalam makanan dan minuman, hati dan pikiran pun bisa menyusup ke dalam tubuh. Tanpa kita sadari. Perlahan, seiring waktu semakin menumpuk.
Oleh sebab itu mengapa ada kegiatan rutin dalam agama-agama setiap tahun untuk pembersihan tubuh, pikiran, dan hati dari segala debu-debu kotoran. Misalnya dengan berpuasa. Melakukan pertobatan.
Sejatinya adalah demikian tujuan dari ritual keagamaan yang wajib dijalani.
Seperti kondisi kamar setelah saya bersihkan secara menyeluruh. Ada perasaan berbeda ketika melihat kondisi yang ada. Tentu ada rasa nyaman. Suasana hati pun terasa lega menatap ruangan yang tertata rapi dan bersih.
Jadi, adalah penting sekali melakukan pembersihan diri secara menyeluruh dengan cara apa pun yang ada dalam keyakinan kita. Apalagi itu merupakan kewajiban.
Jangan sampai semua kotoran yang ada menjadi kerak dan berkarat. Debu-debu sudah menjadi batu. Bayangkan bila kondisinya sudah seperti ini, bagaimana cara membersihkannya lagi?
Apakah harus menunggu sampai hal ini terjadi baru ada kesadaran diri?
Ditulis untuk Inspirasiana oleh K71
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H