Apo Kayan tak lagi perawan, kawan
si enggang cula kehilangan sarang
tanpa tujuan terbang melayang-layang
ia berkaokkaok pilu putus harapan
*
Si enggang Kalimantan pun menangis
dahan menggeris telah habis
disayat gergaji keji orangorang tuli nurani
pelahap kayu berkedok malaikat suci
*
Kobar agni bakar belukar belantara
asap pekat usik murni jumantara
dari kursi empuk nun di ibu kota
gerombolan tikus rakus tertawa-tawa
*
Dari singgasana indraloka
kaok pilu enggang cula jadi gema
Sang Khalik berduka lara:
janma ciptaan-Nya tlah lupa
amanat khalifah penjaga semesta
R.B, memori Borneo, 7 Maret 2021 untuk Inspirasiana
Apo Kayan: Hulu Sungai Kayan
enggang cula: burung endemik yang hidup pada ketinggian 1.400 m
menggeris: pohon tinggi sekitar 90 m (Koompassia excelsa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H