Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kaok Pilu Enggang Cula di Apo Kayan

7 Maret 2021   10:14 Diperbarui: 7 Maret 2021   10:24 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apo Kayan tak lagi perawan, kawan

si enggang cula kehilangan sarang

tanpa tujuan terbang melayang-layang

ia berkaokkaok pilu putus harapan

*

Si enggang Kalimantan pun menangis

dahan menggeris telah habis

disayat gergaji keji orangorang tuli nurani

pelahap kayu berkedok malaikat suci

*

Kobar agni bakar belukar belantara

asap pekat usik murni jumantara

dari kursi empuk nun di ibu kota

gerombolan tikus rakus tertawa-tawa

*

Dari singgasana indraloka

kaok pilu enggang cula jadi gema

Sang Khalik berduka lara:

janma ciptaan-Nya tlah lupa

amanat khalifah penjaga semesta

R.B, memori Borneo, 7 Maret 2021 untuk Inspirasiana

Apo Kayan: Hulu Sungai Kayan

enggang cula: burung endemik yang hidup pada ketinggian 1.400 m

menggeris: pohon tinggi sekitar 90 m (Koompassia excelsa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun