Pemuda itu mendayung pelan biduk di Sei Nyamuk
ditahannya serbuan kantukÂ
dan nyamuk yang mengamuk:
tiada waktu terbaik seberangi perbatasan tanpa ketahuan
selain berbiduk kala purnama bersinaran
*
"Dinda, sejenak lagi kita tiba di Malaysia"
bisiknya lembut pada kekasih kiranaÂ
cincin pertunangan tersemat baru saja
hasil jual sepetak tanah tak seberapa
*
Si dinda menoleh ke belakang
pada kampungnya yang lamatlamat hilang
bukan karena tak cinta tanah tumpah darah
tapi nasib memang harus diubah:
negeri jiran tampak gemerlap
dan negeri sendiri sunyi dalam gelap
R.B untuk Inspirasiana, 24 februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H