Artikel ini ditulis bukan untuk menggurui siapapun. Saya juga masih dalam tahap belajar menulis.
Ya, boleh dibilang, sekadar bagi-bagi tip menulis artikel pertanian yang bermutu. Berlaku juga pastinya di Kompasiana. Mari ikuti lima tip jitu menulis artikel pertanian bermutu. Di Kompasiana, artikel yang bermutu kiranya akan dapat label pilihan dan selebihnya diganjar Artikel Utama oleh Pak Eko.. eh Mimin.
Baik. Tanpa berpanjang kata lagi, mari kita otewe ke rumusan menganggit artikel pertanian:
1. Pelajari baik-baik tema yang ingin kita tulis
Tema tulisan adalah hal paling dasariah sebelum memutuskan untuk menulis. Terserah, entah itu menyangkut harga jual produk pertanian, agraria, kelangkaan pupuk, masalah irigasi, gagal panen, tata niaga pertanian, ekonomi petani, dan lain sebagainya.
Jika sudah menguasai salah satu di antara tema tersebut di atas, maka langkah selanjutnya adalah mulai membuat prototipe tulisan. Semisal:
●Latar belakang: memasuki tahun 2021 ini, petani di daerah A mengeluhkan ketiadaan pupuk.
●Pembahasan: pengertian pupuk, fungsi dan tujuan pupuk dalam pertanian. Selebihnya, apa substansi dasar di balik kelangkaan pupuk.
●Penutup: berisi saran dan/atau masukan. Semisal, semoga pemerintah segera membantu petani dalam mengatasi persoalan pupuk ini.
2. Sertakan data yang valid
Ambil contoh saja, misalnya, ketika kamu ingin mengulas/riview seputar harga jual produk pertanian di suatu daerah. Maka ada baiknya kamu menyertakan informasi harga yang sesuai dengan yang ada di lapangan.
Misal, di Malang, Jawa Timur, harga tomat di kalangan petani turun ke Rp 3.000,00 per kg dari yang sebelumnya Rp 5,000,00 per kg. Disinyalir, penurunan harga tomat ini dipengaruhi oleh rendahnya permintaan pasar dan konsumen.
Atau kamu bisa sertakan data pendukung dari sumber-sumber resmi seperti website Kementerian Pertanian RI dan Badan Pusat Statistik (BPS), misalnya.
3. Sajikan informasi aktual dan menarik
Dalam penulisan artikel pertanian, kamu lebih dianjurkan untuk teliti, jeli dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang ada.
Maksud saya, kupaslah isu itu secara komprehensif dan jangan sampai ada yang ketinggalan. Walau disampaikan secara sederhana dan/atau apa adanya.
Tulislah dengan bahasa yang santai plus dapat dimengerti oleh insyan pembaca. Apalagi, tulisan yang kita anggit umumnya menyasar petani di luar sana. Begitu kira-kira.
4. Tulisan bersifat edukatif, inspiratif dan bermanfaat
Ada satu hal dasariah lainnya yang penting untuk kamu ketahui dan tidak boleh kita abaikan ketika mengemas artikel pertanian adalah soal kebermanfaatannya.
Di mana kamu perlu mengajak seraya menggiring pembaca dengan pada hal-hal baik. Ya, entah itu lewat gaya bahasa yang humanis, menyelipkan pesan moral hingga ajakan untuk lebih militan dalam menjalani hidup sebagai petani.
Saya pikir, hal ini sangat penting tersebab pembaca tulisan kita adalah para petani yang notabene mereka adalah filsafat yang hidup dan menghidupi. Baik petani dan buruh tani adalah produsen pangan tetap di negeri tercinta ini.
5. Lampirkan foto/gambar dalam tulisan
Dokumentasi berupa foto juga sangat penting. Selain menambah keotentikan artikel, juga sebagai pendukung dalam menerangkan isi tulisan kita.
Itulah 5 tip menulis artikel pertanian dari saya. Dan saya yakin, artikel pertanianmu bakal dilabelin apabila kamu memenuhi kelima kaidah di atas.
Guido untuk Inspirasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H