Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita Fabel] Momon Belajar Berbagi Makanan

7 Januari 2021   08:05 Diperbarui: 7 Januari 2021   08:07 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Leslie Low on Unsplash

Adik-adik terkasih, Kakak ingin berbagi cerita fabel unik tentang si Momon dan si Monti, dua monyet yang hidup di hutan. Yuk kita baca cerita fabel yang menarik ini!

*

Momon sangat suka makan pisang. Momon sangat mengenali setiap tempat di area hutan ini. Setiap pagi Momon rajin berkeliling
hutan dengan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Momon mencari pohon pisang yang sedang berbuah.

Jika Momon melihat buah pisang yang belum masak, dia akan menandainya untuk kembali pada hari berikutnya. Momon adalah monyet
yang sangat rajin. Namun sayangnya dia tidak suka berbagi. Akibatnya teman-teman tidak menyukainya.

Suatu kali, Monti ingin memberi pelajaran pada Momon. Monti terkenal sebagai kera yang sudah lanjut usia namun bijaksana. Monti
sudah banyak makan asam garam kehidupan di hutan. Monti tahu bagaimana cara yang baik untuk bersikap pada teman.

Suatu kali Monti menyapa Momon. "Mon, hari ini ada pohon pisang yang buah masak atau tidak?" Mendengar pertanyaan Monti,
Momon jadi curiga. Jangan-jangan Monti ingin minta pisang darinya. "Emm, Maaf Monti, tidak ada. Aku juga terpaksa makan buah lain
yang kutemui selain pisang", jawab Momon.

Padahal Momon sudah menemukan sebuah pohon pisang yang ranum buahnya di sebelah utara hutan. Momon rencananya akan
memetik dan memakannya hari ini. Namun Momon enggan berbagi pada Monti.

"Oh begitu ya Mon, kalau kamu mau, ikutlah denganku dan teman-teman. Kami akan mencari buah pisang di daerah timur hutan.
Sepertinya banyak di sana. Bergabunglah dengan kami, supaya kamu juga bisa ikut makan pisang."

Momon berpikir sejenak. Kalau ikut bersama teman, nanti harus berbagi pisang, dia pasti ga bisa makan dengan puas. Ah lebih baik
sendirian saja ke utara cari pisang kesukaannya.

"Tidak Monti, terima kasih tawarannya ya. Salam buat teman-teman." Momon berusaha bersikap sopan pada Monti, monyet tua yang
sangat dihormati oleh kawanan monyet di hutan.

Monti mengangguk dan segera berlalu. Monti sedih karena Momon menolak ajakannya. Banyak monyet di hutan yang sering
membicarakan Momon. Mereka menganggap Momon terlalu penyendiri. Ada malahan yang menganggapnya sombong dan rakus.

Keesokan paginya Momon pergi ke utara hutan sendirian untuk memetik pisang yang akan dimakannya. Tapi kali ini malang nian
nasibnya. Bagian utara hutan memang berdekatan dengan daerah tinggal manusia.

Ketika Momon tiba di sana, dia melihat seorang muda sedang berjalan menggendong setandan pisang yang diincarnya. Pisang
masak nan manis. "Oh itu pisangku," keluh Momon sedih dalam hati. 

Dia berjalan sambil menunduk kembali ke tengah hutan. Dia teringat ajakan Monti untuk ikut mencari pisang di bagian timur hutan. "Seandainya kemarin aku tidak bohong pada Monti. Mungkin ini gara-gara aku bohong," keluh Momon dalam hati.

Momon terduduk kelaparan. Ingin mencari buah-buahan lain untuk makan, rasanya sudah kelelahan. Tidak kuat badannnya. Hatinya
terlalu sedih karena tidak jadi makan buah pisang yang diharapkannya. Dalam perjalanan pulang tadi, tak ada keinginan untuk mencari buah-buahan lain. Kini Momon kelaparan.

Tiba-tiba Monti mendekatinya dan membagi beberapa sisir buah pisang untuk Momon. Kata Monti, buahnya sangat banyak di sebelah
timur hutan. Setelah makan hingga kenyang, Monti ingat Momon. Maka Monti membawakan beberapa buah pisang untuk Momon.

Monti sangat baik hatinya. Monti monyet tua yang bijaksana. Momon merasa malu. "Maaf, Monti. Aku kemarin bohong padamu. Sebenarnya aku cuma pelit berbagi pisang," ujar Momon penuh penyesalan.

"Oh, tidak apa-apa, Mon. Kita kan sama-sama hidup di hutan ini. Kita harus saling berbagi. Lain kali jangan diulangi lagi, ya," nasihat Monti. Momon mengangguk tanda mengerti.

Sejak itu, Momon berubah. Kebaikan hati Monti menyentuh hati Momon. Sekarang, Momon sudah mau berbagi dengan teman-teman
monyet lainnya. Akhirnya Momon mau bekerja sama mencari pohon pisang di area hutan.

Momon sadar, kalau berbagi makanan dengan teman ternyata menyenangkan. "Terima kasih Monti. Kau sangat baik padaku,"
bisik Momon di suatu malam jelang tidur mereka.

Monti hanya tersenyum senang dan segera tidur dengan mimpi indah. Momon sekarang tinggal di pohon yang sama dengan Monti.
Momon berjanji akan menjaga Monti yang usianya sudah tua itu.
...
Ditulis ABy untuk Inspirasiana
6 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun