Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Neka Poka Puar", Cara Masyarakat Manggarai Menjaga Pohon dan Hutan

21 November 2020   00:25 Diperbarui: 22 November 2020   21:24 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turis sering mengabadikan keindahan alam Pulau Flores bagian barat saat melintasi Jalan Transflores di Rongket, Kampung Robo, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto diambil pada Agustus 2014.(KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)

Ada juga relief yang memperlihatkan Sang Buddha merenung hening dibawah rindangnya pohon Bodhi. Para muridNya yang sekolahnya ambruk pun bisa belajar dan beraktivitas dibawah pohon itu.

Pesan filosofis dari pohon-pohon itu sangat tinggi dan sangat dalam, tentu saja. Di mana pohon digambarkan seperti rumah. Meliputi pembentukan ruang paling dasar yakni akar dan tanah= lantai, batang= tiang, daun dan ranting= atap. Lukisan dinding relief candi itu bila diperhatikan amat keren, romantik dan sakral.

Sang Buddha pun menyebutkan, cinta, kedamaian dan persaudaraan digambarkan dengan menanam pohon. Sementara kebencian dan anarkhisme digambarkan dengan menebang pohon. 

Begitulah, Buddha sangat peduli dengan eksistensi pohon dan hutan di bumi. Setidaknya saya pernah mengulas hal ini dalam sebuah artikel lawas di sini (sila klik).

**

Berkenaan dengan Hari Pohon Sedunia (world tree day) 21 November 2020 ini pula, kita semua kembali diingatkan sekaligus diajak untuk lebih mencintai pohon dan hutan di sekitar tempat kita tinggal.

Saya pikir, alasan dibalik adanya perubahan anomali cuaca dan iklim yang berubah-ubah dan tak menentu akhir-akhir ini besar pengaruhnya oleh volume luas lahan perhutanan sudah semakin menipis tiap tahunnya.

Maka dari itu, saatnya menerapkan prinsip arus balik. Yakni dengan melakukan reboisasi hutan yang sudah gundul akibat illegaloging, kebakaran dan sebagainya. Hanya itulah salah satu cara terbaik yang kita punyai saat ini. 

Lantas, bersediakah kita melakukannya (?) Untuk memulihkan kondisi bumi yang saat ini kita tinggali?

Yuk, kawan-kawan, mari kita mulai dari diri sendiri untuk menanam pohon dan menghijaukan kembali bumi kita!

Selamat Hari Pohon Sedunia untuk kita semua. Salam hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun