Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Artikel Tidak Dapat Label Pilihan Kompasiana, Perlu Bagaimana?

16 November 2020   15:10 Diperbarui: 16 November 2020   15:23 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menulis blog - pexels.com

"Ada yang tahu, kenapa puisi-puisi saya tidak dapat label pilihan? Hampir 5-7 puisi dalam 3 hari berturut-turut tidak mendapat pilihan? Padahal sudah berbagai tema saya tulis."

Begitulah pertanyaan dari salah satu rekan ketika curhat ketika ia sudah mempersiapkan naskah dengan matang, namun kurang menarik atau kurang sesuai dengan kriteria dalam pemberian label "Pilihan".

Apa sih label "Pilihan" itu?

Label "Pilihan" yang dimaksud artikel ini adalah spesifik pada forum Kompasiana (K) yang sedang anda kunjungi saat ini. Ratusan artikel masuk setiap harinya dengan berbagai kategori artikel, dari berbagai kalangan kompasianer.

Dengan banyaknya artikel yang masuk pada forum ini setiap harinya tidak selalu mendapatkan label "Pilihan", melainkan hanya bisa tayang tanpa lebel. Hanya sebagian dari ratusan artikel yang masuk setiap harinya berlabel "Pilihan".

Hal tersebut dinilai dari segi isi, nilai bobot, manfaat, dan banyak hal lain seperti ditulis dalam FAQ Kompasiana.

Namun sebagai seorang penulis setia di Kompasiana ini, sering kali ketika menayangkan suatu artikel pastilah mendambakan diberi label "Pilihan" pada setiap artikel yang ditayangkan. Karena bagi penulis setia, jangankan Headline atau Nilai Tertinggi bahkan Terpopuler, mendapatkan label "Pilihan" saja sudah senang.

Di Kompasiana ini juga banyak kategori yang bisa dipilih. Dan yang pasti tidak semua kategori juga bisa ditulis dengan relatif cepat seperti kategori Fiksi. Jikalau menulis kategori lainnya seperti Ekonomi, Politik, Humaniora, dan lain sebagainya tidak bisa disamakan.

Ada yang menulis hanya beberapa menit saja sudah bisa tayang seperti kategori Fiksi untuk Puisi. Ada yang sampai menulis berjam-jam hingga begadang semalaman hanya untuk satu artikel saja dalam kategori yang rawan seperti Politik. Jadi sebenarnya bobot setiap artikel itu berbeda-beda, dan tidak bisa disamakan.

Namun kembali lagi pada pertanyaan paling awal yaitu mengenai seseorang yang sedang putus asa karena artikel puisinya sering tidak mendapatkan label "Pilihan".

Kira-kira kalau anda dalam posisi yang sama seperti rekan yang satu ini bagaimana? Nah kali ini penulis ingin sedikit berbagi tentang bagaimana menyikapi situasi dan kondisi ketika timbul perasaan tersebut:

1. Koreksi diri dulu
Kira-kira yang sering tidak mendapatkan label pilihan tersebut kategori apa dan pembahasannya tentang apa.

2. Minta koreksi teman baik
Jika kita kesulitan menilai diri sendiri, anda bisa meminta teman baik anda untuk menilai apa ada yang salah atau ada yang perlu diperbaiki dalam suatu hal tersebut.

3. Silaturahmi dan berbagi sesama kompasianer
Sesama kompasianer pasti punya pengalaman dan bakat di bidang kategori artikel tertentu. Mungkin bisa lebih baik jika kita punya silaturahmi yang baik sesama penulis untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan menulis di Kompasiana.

*

Sebagai contoh penulis sendiri misalnya. Penulis punya bakat lebih ke artikel Hiburan baik itu musik atau film yang diulas. Namun suatu waktu ingin mencoba menulis kategori Fiksi yaitu Puisi. Lantas dari banyaknya artikel kategori Puisi yang penulis tayangkan, sangat jarang berlabel "Pilihan".

Hal tersebut memang membuat kecewa, namun menyadari memang bakat bukan di situ sehingga kesalnya hanya semalam saja, esok harinya sudah baikan alias menulis lagi.

Salah satu rekan dalam WAG (Whatsapp grup) juga memberikan saran untuk sementara berhenti dulu menulis puisi, coba menulis kategori lainnya saja. Karena di "K" sudah sangat banyak artikel kategori Fiksi Puisi. Jadi bisa sesekali atau sering kali diselingi dengan menulis artikel kategori lainnya.

Beberapa rekan lainnya kemudian ikut menanggapi dengan jawaban "Teruslah Menulis". Jawaban yang singkat, padat, dan bermanfaat untuk sebuah penyemangat dalam diri seseorang yang sedang rapuh atau putus asa pada titik tertentu.

Bahkan ada pula rekan senior yang memberikan motivasi lewat kata seperti ini:

"Saya bangga pada semangat saya sendiri yang ingin terus menulis, padahal kurang mendapatkan perhatian dan peminat. Mengapa saya tetap bersemangat untuk menulis? Karena bagi saya menulis adalah salah satu cara untuk mengajari diri sendiri"
(Katedrarajawen, 2010)

Ubah Visi Misi dalam Menulis
Terakhir menurut penulis sendiri. Label Pilihan itu hanyalah sedikit penghargaan pada awal sebuah artikel, namun bukan berarti artikel yang kita tulis itu jelek atau sangat buruk. 

Selagi tidak menyerempet SARA saja sebenarnya aman, hanya setiap pembaca pastinya berbeda makna dan sesuai selera hingga berimbas pada lolos atau tidaknya menjadi label Pilihan.

Kenapa harus merubah Visi Misi menulis? 
Ya biar kita tidak sakit hati. Apakah menulis di forum ini hanya untuk mengincar Label Pilihan, Headline, Nilai Tertinggi, dan Terpopuler saja?

Harusnya sih tidak. Karena kita menulis bukan hanya untuk satu dua orang saja, melainkan karena ini ruang publik sehingga bisa bermanfaat bagi para pembaca lainnya.

Bermanfaat itu tidak harus yang aktual, tidak harus yang informasi yang serius-serius. Namun seperti kategori fiksi saja seperti cerpen yang lucu-lucu juga bisa menghibur. Kategori Hiburan seperti musik dan film pun juga bisa membuat kita terhibur. Jadi filosofi bermanfaat itu tidak hanya dalam hal informasi saja seperti Politik atau Ekonomi, melainkan juga bermanfaat untuk para kompasianer agar bisa terhibur.

Tetaplah menulis sesuai bakat dan kemampuan. Jangan lupa menulis artikel di kategori lainnya juga, agar tidak mubadzir banyak macam kategori itu malah dicuekin. Hihihi. Salam hangat.

Ditulis: Alfira Azzahra, untuk Inspirasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun