Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Artikel Tidak Dapat Label Pilihan Kompasiana, Perlu Bagaimana?

16 November 2020   15:10 Diperbarui: 16 November 2020   15:23 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Koreksi diri dulu
Kira-kira yang sering tidak mendapatkan label pilihan tersebut kategori apa dan pembahasannya tentang apa.

2. Minta koreksi teman baik
Jika kita kesulitan menilai diri sendiri, anda bisa meminta teman baik anda untuk menilai apa ada yang salah atau ada yang perlu diperbaiki dalam suatu hal tersebut.

3. Silaturahmi dan berbagi sesama kompasianer
Sesama kompasianer pasti punya pengalaman dan bakat di bidang kategori artikel tertentu. Mungkin bisa lebih baik jika kita punya silaturahmi yang baik sesama penulis untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan menulis di Kompasiana.

*

Sebagai contoh penulis sendiri misalnya. Penulis punya bakat lebih ke artikel Hiburan baik itu musik atau film yang diulas. Namun suatu waktu ingin mencoba menulis kategori Fiksi yaitu Puisi. Lantas dari banyaknya artikel kategori Puisi yang penulis tayangkan, sangat jarang berlabel "Pilihan".

Hal tersebut memang membuat kecewa, namun menyadari memang bakat bukan di situ sehingga kesalnya hanya semalam saja, esok harinya sudah baikan alias menulis lagi.

Salah satu rekan dalam WAG (Whatsapp grup) juga memberikan saran untuk sementara berhenti dulu menulis puisi, coba menulis kategori lainnya saja. Karena di "K" sudah sangat banyak artikel kategori Fiksi Puisi. Jadi bisa sesekali atau sering kali diselingi dengan menulis artikel kategori lainnya.

Beberapa rekan lainnya kemudian ikut menanggapi dengan jawaban "Teruslah Menulis". Jawaban yang singkat, padat, dan bermanfaat untuk sebuah penyemangat dalam diri seseorang yang sedang rapuh atau putus asa pada titik tertentu.

Bahkan ada pula rekan senior yang memberikan motivasi lewat kata seperti ini:

"Saya bangga pada semangat saya sendiri yang ingin terus menulis, padahal kurang mendapatkan perhatian dan peminat. Mengapa saya tetap bersemangat untuk menulis? Karena bagi saya menulis adalah salah satu cara untuk mengajari diri sendiri"
(Katedrarajawen, 2010)

Ubah Visi Misi dalam Menulis
Terakhir menurut penulis sendiri. Label Pilihan itu hanyalah sedikit penghargaan pada awal sebuah artikel, namun bukan berarti artikel yang kita tulis itu jelek atau sangat buruk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun