Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Band Unik Mocca Rayakan 21 Tahun dengan Album Keenam

14 November 2020   10:45 Diperbarui: 14 November 2020   10:47 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup band Mocca dan vokalis Burgerkill Vicky tampil bersama di panggung Slim Refine Stage, Soundrenaline 2018 yang digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Sabtu (8/9/2018). (KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG)

Penggemar Mocca sepertinya akan makin cinta pada band asal Bandung ini. Tahun 2020 ini, Mocca yang setia digawangi Arina Ephipania (vokalis), Riko Prayitno (gitar), Toma Pratama (bass), dan Indra Massad (drum) merilis album baru bertajuk "Day by Day."

Menariknya, album studi keenam yang dirilis di tengah pandemi ini dikerjakan dengan semangat penuh harapan dan kolaborasi.  Saban bulan hingga Maret 2021, sebuah lagu baru dari Mocca akan diproduksi dan dipublikasi. Setakat ini, Mocca sudah memamerkan empat lagu baru mereka: Brand New Day, Simple I Love You, Everything Is Gonna Be Fine, dan There's a Light at the End of the Tunnel.

Mocca, band unik yang sayangnya jarang dilirik

Album "Day by Day" merefleksikan perjalanan musik Mocca, band unik yang sayangnya jarang dilirik di negeri sendiri. Album kolaboratif ini juga menjadi ungkapan syukur 21 tahun Mocca.

Ada beberapa faktor yang membuat Mocca menjadi band unik:

Pertama, Mocca belum pernah ganti formasi sejak 21 tahun lalu. 

Wah, ini unik sekali. Coba bandingkan dengan sejumlah band "lawas" yang sudah berkali-kali bongkar-pasang personel. Kekompakan Mocca selama 21 tahun bersama adalah teladan bagi band-band lain.

Kedua, Mocca telah banyak dikenal di luar negeri tapi kurang dikenal di negeri sendiri

Mocca yang bergenre swing jazz dan twee pop, memang membawakan lagu-lagu dalam bahasa Inggris dan juga Indonesia. Lagu pertama yang langsung jadi hits adalah Secret Admirer yang ada dalam album kompilasi Delicatessen (2002).

Mocca dikenal di Jepang dengan lagu Twist Me Around (diedarkan Excellent Record). nada-nada ceria Mocca rupanya menarik perhatian audiens Korea Selatan, Jepang, Thailand, Sngapura, Malaysia, dan aneka negara lain.

Video tersebut adalah salah satu penampilan Mocca di Korea Selatan. Keren kan!

Enam lagu Mocca bahkan dipakai sebagai jinggle iklan dan original sound track (OST) drama Korea Selatan: 

1. 'The Best Thing': iklan kulkas yang dibintangi Lee Sun Kyung, salah satu aktor drama tenar 'Coffee Prince'. 

2. 'Happy': dipakai sebagai OST drama 'Flower Boy of The Ramyun Shop' yang menampilkan aktor Jung Il Woo.

3.  'Do What You Wanna Do' dan "I Will" menjadi OST film indie Korea, 'Bandhobi' (2009).

4.'I Remember': menjadi lagu resmi sebuah maskapai penerbangan Korea Selatan.

5. 'Me and My Boyfriends": adalah lagu tema variety show 'Hello Baby'

Meski dikenal di luar negeri, Mocca tergolong kurang dikenal di negeri sendiri, Indonesia. Kiranya ada beberapa sebab: 1) sebagian besar lagu Mocca berbahasa Inggris 2) aliran musik Mocca memang kurang banyak diminati mayoritas warga Indonesia.

Tentu dua alasan tersebut tidak lantas membuat Mocca bisa disebut band berkualitas yang sama sekali tidak diapresiasi di dalam negeri. Terbukti, penggemar Mocca tetap setia  mengapresiasi karya-karya Mocca. 

Mocca juga telah menghasilkan OST Untuk Rena (2006). Salah satu lagunya adalah Hanya Satu yang berkisah tentang kasih ibu dan ayah.

Tanpa dukungan fans dalam negeri, mustahil Mocca bertahan hingga sekarang. Waktu 21 tahun bukan periode singkat dalam dunia musik. Sudah banyak band-band sekali hits langsung bubar yang cuma bertahan sebentar.

Album studio keenam Mocca sungguh istimewa

Mocca - Instagram @moccaofficial
Mocca - Instagram @moccaofficial

Album studio keenam Mocca terasa istimewa karena aspek kerja sama dengan musisi lain, antara lain Enrico Octaviano, Hiroaki Kato, dan Rekti Yoewono dari The SIGIT. Mocca juga tengah menyiapkan lagu All the Way dalam versi terjemahan bahasa Jepang. Mocca mengharapkan agar lagu ini disukai pendengar di Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

Mari kita nikmati There's a Light at the End of the Tunnel yang merupakan kolaborasi Mocca dengan Rekti Yoewono, vokalis dan gitaris band The S.I.G.I.T. 

Lagu rancak ini menunjukkan kematangan sekaligus eksplorasi bermusik Mocca. Vokal Arina Ephipania berpadu dengan vokal Rekti Yuwono. Lirik "There is light at the end of the tunnel" yang berarti ada cahaya di akhir terowongan menjadi pesan kuat lagu yang dikerjakan dari rumah dan studi masing-masing personel di tengah pandemi.

Selamat ulang tahun ke-21, Mocca. Jaya selalu di Indonesia dan luar negeri. Salam cinta musisi Indonesia!

Sumber; 1, 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun