Membaca laksana membuka jendela dunia, meniti jembatan ilmu pengetahuan dan membelai guru kehidupan dalam setiap lembar halaman.
Saat ini, membaca adalah suatu kebutuhan bagi setiap insan yang hidup bermasyarakat untuk saling terhubung, baik sebagai pedoman, tuntutan, hiburan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
Karenanya, membaca tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari dalam segala situasi dan kondisi yang paling sederhana sekalipun.
Bahkan, sebuah pekerjaan rutin dalam lingkungan perusahaan mengharuskan kita membaca, minimal laporan-laporan dan buku panduan pun kisi-kisi menghadapi dinamika pekerjaan yang tengah kita hadapi.
Saat kita bersantai dengan keluarga, terbersit untuk membuat hidangan istimewa, menonton film bersama, merencanakan perjalanan wisata saat liburan, mempercantik halaman dengan aneka tanaman bunga dan buah, atau bahkan sekedar mencari referensi dongeng anak.
Pada pergaulan sehari-hari, kita dituntut untuk selalu update peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar negeri, maka membaca berita-berita politik, sosial budaya dan kejadian yang tengah hangat dibicarakan menjadi teramat penting.
Bahkan untuk memenuhi hasrat paling pribadi dalam diri kita, minat membaca sastra, referensi musik, referensi novel, puisi dan cerpen.
Semua kebutuhan kita akan bacaan yang bermanfaat, secara tidak langsung dapat memberikan inspirasi pada kita dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, sadarkah kita akan manfaat yang dapat kita peroleh dari membaca sebuah karya literasi, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Terlepas dari bagaimana cara kita menghadapi berbagai permasalahan kehidupan, sumber-sumber bacaan sangat mempengaruhi bagaimana kita mengambil sebuah keputusan.
Dalam menentukan sumber bacaan dan referensi tentunya tidak dilakukan dengan sembrono, karena apa yang kita baca mencerminkan sejauh mana intelektualitas kita bertumbuh. Kita bisa memilih, untuk menjatuhkan hati pada sebuah kanal berita yang menawarkan referensi bacaan bermutu.
Belantara Petualangan Literasi
Namun di Kompasiana, kalian dapat melakukan hal itu sekaligus, kita akan dengan mudah mendapatkan bahan bacaan bermanfaat, sesuai dengan kategori yang kita inginkan.
Ibarat minimarket, Kompasiana adalah minimarket dengan fasilitas one stop shopping, malah plus one stop living. Jika dengan istilah minimarket atau pasar swalayan terlalu klise, maka coba kita ganti istilahnya sebagai belantara petualangan, agar lebih seru.
Kita pada umumnya akan mencari bacaan atau referensi melalui laman mesin peramban, atau mengunduh aplikasi kanal berita. Dimana, sudah barang tentu praktis dan hemat waktu disela-sela rutinitas yang padat.
Namun pernahkah muncul keinginan untuk mencari sumber-sumber bacaan dan referensi yang out of the box? Sejatinya jiwa petualang akan dibutuhkan dalam benak kita untuk mengambil keputusan tersebut.
Di Kompasiana, ada belantara bacaan dengan berbagai kejutan dan opini aktual dalam satu genggaman. Kompasiana patut kita singgahi untuk mendapatkan sensasi yang berbeda dengan kategori yang bermacam-macam.
Awas, jangan sampai tersesat pada kategori fiksiana yang memukau, membawa kalian tenggelam pada negeri dongeng dan kisah-kisah menyentuh, dicekam oleh kisah horor atau terlelap dalam hutan fantasi penuh cerpen dan puisi-puisi berkualitas.
Pernahkah kalian membaca sebuah reportase warga, yang menyenangkan dan dapat membuat kalian seperti sedang berada di dalamnya, seperti ikut merasakan memetik cengkeh, menanam bunga, berjalan-jalan di kota-kota besar, menyambangi tempat-tempat yang indah di luar sana.
Atau pernahkah kalian membaca kajian kebudayaan dan arkeologi, tanpa harus takut membuka bertumpuk-tumpuk halaman seperti umumnya membedah jurnal, di Kompasiana ini kita akan menemukan kualitas kajian berbobot dalam sebuah judul artikel.
Biasanya, sebuah pekerjaan memerlukan tutorial berbelit dalam rangkaian training dan buku-buku panduan, di Kompasiana kita akan terbantu dengan artikel-artikel praktis dan aktual seputar dinamika kantor dan referensi bisnis dalam dunia nyata.
Lalu bagaimana dengan kategori politik? Tenang, kalian akan diberi referensi aktual dari sebuah peristiwa politik, pilihan opini dalam berbagai perspektif yang tidak mengekang orientasi politik dan keyakinan pembaca.
Jangan takut jika ternyata setelahnya, hati kalian akan diterkam oleh beragam gaya bahasa dan penuturan cerita yang bersemayam pada tulisan artikel-artikel yang kalian baca.
Karena sebenarnya, pahlawan-pahlawan literasi di belantara Kompasiana tengah menyelamatkan kalian dari mara bahaya kacamata kuda, hanya membaca sebuah referensi dari satu sumber dan satu sudut pandang yang seragam.
Pahlawan-pahlawan literasi ini hidup dalam belantara Kompasiana, menggunakan topeng dibalik nama besarnya dan kekuatan super dalam setiap pilihan kata-kata pada artikel mereka.
Mari Dukung Kompasianival 2020
Sekedar informasi, Kompasianival akan diselenggarakan pada awal Desember nanti, dimana pahlawan-pahlawan literasi akan saling mendukung dan berbagi apresiasi satu sama lain. Baca informasi selengkapnya di sini (klik). Silakan nominasikan dan ikuti aneka kegiatan Kompasianival 2020: Mulai dari Kita!
Bagi orang-orang yang percaya, bahwa sebuah pertemuan bukanlah sesuatu yang kebetulan dan sia-sia, maka pertemuan pembaca dengan artikel ini adalah sebuah takdir, bukan?
Maka biarkanlah pahlawan-pahlawan literasi dalam belantara Kompasiana, membantu kita dalam hiruk-pikuk keseharian, membebaskan pemikiran dan memberikan sensasi baru membaca sebuah berita, artikel dan hiburan.
Salam Inspirasiana! Ditulis oleh Indra Rahadian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
