Cara membuat kuliner lemang Kancung Beruk ini ada dua cara. Cara pertama, bisa ditanak ketannya dulu baru penyajiannya dimasukan ke dalam wadah tanaman Kancung Beruk. Cara kedua, menanak ketannya langsung dengan menggunakan wadah tanaman Kancung Beruk.
Beras ketan ada yang merah, putih dan hitam. Sebaiknya menggunakan beras ketan putih. Cara yang pertama, tanak beras ketan putih. Bisa dengan dikukus atau ditanak dalam panci, dengan menggunakan air santan dan sedikit garam.
Sama seperti cara membuat lemang, cuma bedanya lemang dengan wadah bambu dan memasaknya dengan dibakar. Sementara itu, lemang Kancung Beruk dengan dikukus atau ditanak ketannya di dalam panci.
Tip menanak beras ketan adalah, jika menanak dengan panci maka takaran air atau air santan harus segaris dengan beras ketannya. Namun, kalau menanak dengan kukusan, rendam sebentar beras ketan, lalu dikukus dan sesekali disiram dengan air santan yang sudah diberi sedikit garam, sampai matang.
Untuk melengkapinya bisa dibuat kuah santan srikaya dari bahan-bahan: santan, gula merah, sedikit garam, dan daun pandan, yang dimasak hingga kental. Kuah santan srikaya ini sangat enak dengan rasa khas gula enau Kerinci.
Jika ingin menyantap lemang Kancung Beruk, cukup dengan memasukkan kuah santan ke dalam Kancung Beruk atau Kantong Semar yang telah diisi ketan, lalu diaduk-aduk dan dinikmati menggunakan sendok atau bisa juga dipindahkan ke piring. Aroma wangi Kancung Beruk ini sangat menggugah selera untuk menikmatinya.
Apalagi beras ketan yang pulen dan berminyak, bercampur dengan manis gula enau khas Kerinci pada kuah santan srikaya.
Karena keunikannya, makanan lemang Kancung Beruk ini bisa menjadi pemenang dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia II 2017, dalam kategori makanan tradisional terpopuler. Ini cukup membanggakan bagi Kabupaten Kerinci, Jambi.
Tumbuhan Kancung Beruk atau Kantong Semar ini dilindungi dan semakin langka. Oleh sebab itu masyarakat adat mengambil kebijakan bahwa Kancung Beruk atau Kantong Semar hanya boleh diambil untuk acara adat saja. Mengingat tumbuhan ini juga hanya banyak terdapat di hutan adat Lekuk 50 Tumbi.