Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekuens yang Hilang

27 Oktober 2020   06:30 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:36 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berapa jam yang kau butuhkan untuk menulis mimpi?

Sementara tubuh-tubuh bersandar pada sunyi

dan pikiran-pikiran melayang dalam imajinasi

Mereka-reka adegan berdasarkan memori yang siap dieksekusi

*

Berapa jam yang kau butuhkan untuk menyusun sebuah pledoi?

Kronik yang masih jauh dari usai,

kata-kata yang memilih untuk menyepi,

dan majas-majas yang kehilangan jati diri

*

Terasing

dari kronologi yang sengaja dikebiri

untuk menciptakan ilusi

seolah-olah bunuh diri

*

Kau berencana mengacaukan pikir

dengan beralasan bahwa tintamu telah mengering

26/10/2020

Dianggit oleh Luna Septalisa untuk Inspirasiana

Catatan:

*) sekuens: salah satu istilah dalam penulisan skenario, yaitu rangkaian kelompok cerita yang akan dibentuk di tiap babak (mirip dengan chapter dalam film atau buku)

*) pledoi: berasal dari bahasa Belanda "pledooi" yang artinya adalah pembelaan. Dalam bidang hukum, pledoi merujuk pada usaha terakhir yang dilakukan oleh seorang pembela atau pengacara untuk melindungi hak-hak kliennya, melindungi kebenaran yang diyakini berdasarkan bukti-bukti yang diungkap dalam persidangan

*) kronik: catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya; susunan waktu; yang berhubungan dengan waktu

*) kronologi: 1. Ilmu tentang pengukuran kesatuan waktu (seperti dalam astronomi dan geologi); 2. Urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun